Friday, December 30, 2005


SAKARATUL MAUT

Mungkin sebelum masuk ke MATI.. Ada baiknya kita liat fase kehidupan manusia
Sepanjang tuntunan Al Qur'an, perjalanan hidup manusia terdiri dari (5) lima fase seperti dalam QS.2:28..
1. Alam Rahim
2. Alam Dunia
3. Alam Barzah
4. Alam Mahsyar
5. Alam Akhirat

kalo digawe diagram kurang lebih spt ini..
Mati ..... masuk (1) keluar ..... Lahir
Hidup ... masuk (2) keluar ..... Mati
Mati ..... masuk (3) keluar ..... Mati
Qiamat.. masuk (4) keluar ..... Hidup
Hisab ... masuk (5) keluar ..... Kekal

Jadi kalo dilihat dari sini sebenernya yg perlu diwaspadai (iki jare para politisi).. Hakekatnya bukan mati'ne atau sakaratul maut'e...Tapi lebih pada apa yg akan kita hadapi setelah mati tersebut.. Kan mati itu sendiri cuman proses untuk masuk ke alam yg lain.. Jadi mati itu sendiri semacam pintu yg harus dan akan dilalui setiap org/mahkluk.. Nah, sing utama'ne yo.. Persiapan di alam-alam selanjutnya itu.. Sing menurut aku kayaknya penting untuk dicermati (ini bahasa'ne analis politik)..

Sebelum kita masuk alam rahim kita udah pernah mati kok.. Jadi pada dasarnya semua org udah pernah merasakan mati, kan.. Cuman kita eling atau kroso ngga'... jangankan eling merasakan mati.. Wong kejadian seminggu yg lalu misalnya, kita ini udah lupa, dan ngga eling babar blas'e... apa lagi kejadian 38 th yg lalu.. Jelas ngga' eling tenan.. Mgk ngga' usah dibahas dulu masing2 alam tsb ya.. Iki rodo akeh'e and dowo'e (referensi di buku'ne) jadi kita coba sing penting2'ae yo..

Alam Barzah: mrpk alam pembatas antara alam dunia dg alam-alam berikutnya... tadinya aku mau bilang antara alam Fisik dan non Fisik, tapi aku ragu kiro2 di akherat bentuk kita gmn..tetep ber materi atau spt malaikat sing non materi.. Aku belum nemu referensinya..Tapi itu ngga' penting sing penting kan hakekatnya..yo, kan. (QS.3:185, QS.3:145) di alam ini ruh nunggu sampai adanya Qiamat (yaitu bangkitnya semua umat manusia setelah kematiannya)... banyak para ustad menyebut juga alam barzah ini sebagai alam penantian.. Di alam ini manusia masih mendapat balasan atau pahala yag pernah dilakukan selama hidupnya di dunia. (QS.23:99-100)

Alam Mahsyar: diawali dg proses Qiamat, kehancuran alam semesta, manusia dibangkitkan dipadukan antara fisik di dunia yg sdh hancur lebur dg ruh yg beradah di alam barzah, kemudian dikumpulkan di alam mahsyar. (QS.22:7)Di alam ini terjadinya proses hisab (perhitungan baik/buruk) (QS.56:38,41,50) Alam Akhirat: arti akhirat adalah kekal,langgeng, lestari, abadi.. Jadi manusia yg ada didalamnya adalah bersifat kekal abadi, menurut buku yg ta' baca di alam inilah letaknya surga dan neraka (QS.2:25) (QS.4:56) (QS.9:68)..

Nah, kalo kita telusuri ternyata.. Kita hidup di dunia bener kata para ustad juga spt kata nabi kita.. Bahwa hidup di dunia ini hanya sekedar hampir.. Atau spt org musafir.. Yg sebentar lagi juga kembali pulang.. Ternyata, di fase ke-2 atau Alam Dunia itu yg sangat menentukan, baik buruknya kehidupan manusia di fase ini akan terbawa terus atau berlanjut terus sebagai acuan pada fase-fase berikutnya.. Mungkin ini juga mengapa agama (islam) diturunkan didunia.. Bukan di alam barzah misalnya atau alam akhirat..

lha, perkoro sakaratul maut.. Sesuatu yg pasti dihadapi manusia salah satunya adalah kematian. Ngga perduli itu rojo opo rakyat biasa, sugih/mlarat, lanang/wedok, pasti ketemu yg namanya mati. Mati sendiri merupakan detik-detik perpisahan antara ruh dari jasad. Dan kematian merupakan gerbang untuk menuju ke alam/kehidupan berikutnya. Ini ada bbrp cerita tg sakaratul maut: Rasulullah saw. Sekiranya ada seseorg yg dpt lolos dari kematian, niscaya Rasulullah saw lah yg paling berhak lolos. Tapi kenyataannya beliau juga merasakan hal tsb. Beliau merasakan kematian sperti manusia lain. Ketika menjelang ajal kematian (sakaratul maut), Rasulullah saw mengambil bajunya lalu menutupi wajahnya. Keringat membasahi tubuhnya. Dalam keadaan demikian, beliau berdoa "Yaa Allah, bantu aku menghadapi sakaratul maut ini. Yaa Allah ringankan bagiku sakaratul maut ini. Tiada Tuhan selain Allah. Sesungguhnya kematian itu punya sakarat." Lalu beliau bersabda: "Semoga Allah melaknat org2 Yahudi dan Nasrani, mereka menjadikan kuburan nabi-nabinya sebagai masjid (tempat beribadah)."Cerita ini diriwayatkan oleh HR. Tirmidzi dan HR. Bukhari..

Abu Bakar Ash Shiddiq ra. Diriwayatkan ketika Abu Bakar menjelang sakaratul maut, putrinya Aisyah ra. datang kpd beliau.. lalu dia memberi salam kpda ayahandanya. Aisyah menangis lama dan sambil memandangi ayahnya ia berkata: "Wahai ayah, benarkah sang penyair ketika melantunkan sya'ir-sya'irnya." Mendengar itu, Abu Bakar berbalik kpd Aisyah dan berkata, "Bohong penyair itu.. dan Allah Yg Maha Benar berfirman: Dan datanglah sakaratul maut dg sebenar-benarnya. Itulah yg kamu selalu lari dari padanya." (QS.50:19)..

Umar bin Khattab ra. Pada saat Umar telah berbaring di atas kasur mejelang kematian (sebab kematian beliau ini krn ditusuk Abu Lu'lu Al Majusi, umar saat itu sedang memimpin sholat subuh).Saat kematian tsb, Abdullah bin Abbas maju mendekati beliau dan berakata: Assalamua'alaika, wahai amirul mu'minin".. Tiba2 Umar memotong perkataan Abdullah bin Abbas tsb dan berkata, "aku sudah bukan Amir (pemimpin) org2 beriman, sesungguhnya pada hari ini aku telah menjadi penduduk akhirat." Ibn Abbas lalu bekata, "assalamu'alaika, wahai Abu Hafsh, demi Allah kamu masuk Islam, dan Islammu menjadi kemenangan Allah, RasulNya dan org2 beriman. Kamu berhijrah dan hijrahmu menjadi pembebasan. Kamu menjadi pemimpin dan kepemimpinan'mu adalah keadilan." Umar malah menagis mendengar perkataan Ibn Abbas ini. Umar kmd berkata, "tolong tinggalkan aku, wahai ibn Abbas. Demi Allah aku ingin keluar dari Dunia dengan ringan. Aku tidak punya sangkut paut dengan siapapun." Lalu Ali bin Abi Thalib maju kedepan dan berkata, "assalamu'alaika wahai Abu Hafsh. Demi Allah, aku sering mendengar Rasulullah dimasa hidupnya berkata: "Aku datang bersama Abu Bakar dan Umar. Aku masuk bersama Abu Bakar dan Umar. Aku pergi bersama Abu Bakar dan Umar." 'Aku mohon kepada Allah, semoga engkau dibangkitkan bersama dua sahabatmu.'.. Mendengar ini Umar kembali menagis.. Lalu beliau berkata kpd semua yg hadir, "wahai manusia, aku titipkan kalian kpd Allah. Aku berwasiat kpd kalian agar bertaqwa kpd Allah. Shalat..Shalat.".. Stl itu beliau diberi susu untuk diminum, namun susu itu keluar dari lambungnya. Semoga Allah meridhonya.. Ta' lama sth itu, beliaupun menghembuskan nafas terakhirnya. Sak jane..masih ada bbrp cerita spt ini, tapi pada intinya.. Sakaratul maut memang harus dihadapi.. Nabi dan para sahabat yg sudah jelas dijamin surga oleh Allah saja.. Untuk ngadepin sing jenenge' sakaratul maut.. Sik monteng-monteng'e.. Apa lagi wong sik koyok awak dewe...

Kalo ditanya opo sing mesti dipersiapkan... lah ini sing ayo podo saling kita eling meng eling'no... lagi-lagi kata kunci'ne ada di taqwa.... Cuman karena kata tsb terlalu sering di omong'no.. Dadi bosen juga yo..ndengerinya.. Dikit-dikit taqwa...dikit taqwa.. Ya kan... Sak jane...memang kita terlau sering ndengerin kata tsb dan ngucap kata tsb.. Tapi lagi lagi hakekat yg ada dibalik itu sing jarang di bahas sampek njero.. sampek jeroan'e.. Coba ini ada cerita mungkin iso kita cerna rame2..

Abdullah bin Miswar Al-Hasyimi berkata: Seorang datang kepada Nabi Muhammad s.a.w. dan berkata: "Saya datang kepadamu supaya kau ajarkan kepadaku ilmu-ilmu yang ganjil." Ditanya oleh Nabi Muhammad saw: "Kau telah berbuat apa terhadap pokok ilmu?"Orang itu bertanya: "Apakah itu pokok ilmu?" Nabi Muhammad saw. bertanya: "Apakah kau telah mengenal Tuhan Azzawajalla.? Jawabnya: "Ya." Nabi Muhammad saw. bertanya lagi: "Maka apakah yang telah kau kerjakan pada haknya?"Jawabnya: "Masyaallah. (Yakni apa yang dapat dikerjakan). Nabi Muhammad saw. bersabda: "Laksanakan itu sebenar-benarnya, kemudian kamu kembali untuk saya ajarkan kepadamu ilmu yang ganjil-ganjil." Kemudian setelah beberapa tahun ia datang kembali maka Nabi Muhammad saw. bersabda kepadanya: "Letakkan tanganmu didadamu (hati), maka apa yang kau tidak suka untuk dirimu, jangan kau lakukan terhadap saudaramu sesama muslim, dan yang kau suka untuk dirimu, lakukanlah sedemikian terhadap saudaramu sesama muslim, dan ini termasuk dari ghoro ibul ilmi (ilmu yang ganjil-ganjil)." Nabi Muhammad s.a.w. menjelaskan bahwa persiapan untuk maut itu termasuk pokok dari ilmu, kerana itu harus diutamakan sebelum lain-lainnya. Nah, dari cerita tsb kita mungkin bisa ambil sedikit hikmah'e.. ..Sudahkan kita mengerjakan semua perintah dan larangannya... ini lagi yo vy, bosen yo.. mbolak-i.. ke kata taqwa lagi...

Mungkin cek ngga' bosen kita liat dari persepektif lain ya.. Kamu punya anak'kan, ada yg masih kecil to'... Berapa kali kamu dalam sehari misalnya ingetin dia untuk makan sayur, untuk belajar, nasehatin jangan berbuat ini itu dst.. Apakah kita sadar misalnya setelah 20/30 tahun kita masih akan tetep aja suka nasehatin anak2 kita..berbuat beginilah..jangan begitulah.. Kiro2 lek ente jadi anak..atau inget ngga' dg kata2/nasehat ortu kita dulu mungkin hingga sekarang... bosen ngga kamu ndengerinnya... ya, kadang bosen juga kali... Tapi opo wong tuwo kita bosen ngingetin anaknya.. Ngga toh... padahal sing diingetin ke kita hakekat'e..yo itu itu ae.. Bener ngga... Jadi enak'e yo ditrimo terus nasehat2 dari Allah untuk kita itu, nasehatnya Allah ada dimana-mana, banyak berserakan di alam ini..tingal pinter2'e kita njupuk'i dan sing utama yo..emang di Al Qur'an dan As Sunnah.. tentunya. Trus bentuk konkret amalan sing yok opo yg akan kita pake u/ menghadapi mati..?Ya.. Bentuknya emang bukan hanya sekedar bacaan sing diwoco sampe 1000x misal'e..Tapi lebih kepada kegiatan dan beraktivitas (beribadah) yg kita kerjakan sehari-hari yg lebih kita sandarkan dan sesuaikan dg ajaran2 Islam tentunya. Mungkin kita juga mulai pelan2 introspeksi diri, kita perbaiki diri dg merubah hal2 yg kurang/tidak sesuai dg tuntunan Agama.. Lha benchmark'e siapa..tentu saja sing paling apik kita pake Rasul kita Nabiullah Muhammad saw... lek keduwuren ya..kita contoh paling tidak orang tua kita.. Pasti'lah beliau2 itu menginginkan yg terbaik buat putra-i..ne.. Lek sik kurang lagi kita contoh wong sing sholeh.. Trus tentu saja..seperti pembahasan kita sing lawas2 dulu.. Mensyukuri nikmat, ini juga merupakan salah satu kunci u/ berhadapan dg maut nantinya..

Bekal untuk mati utamanya selama di Alam Barzah (alam penantian).. Seperti sabda rasul yg sdh sering kita denger..
1. Doa' anak yg soleh kepada orang tuanya.
2. Ilmu yg bermanfaat. (Manfaat'e maksud'e dibagi2 keorg atau kita amalkan ilmu kita untuk kemaslahatan org banyak)
3. Amal jariyah yg bermanfaat.. Yang terus mengalir.. (misal: amal kita turut mbangun panti asuhan.. Kemudian panti tsb hingga kita meninggal masih tetep dipakai org untuk menampung anak2 yatim, dsb)

Nah, Biar kita-kita sing hidup ini jangan hanya terlena dg buaian dunia...ada hadist yg berbunyi "Kubur adalah salah satu taman dari taman-taman surga atau salah satu terowongan-terowongan neraka." (HR. Tirmidzi) Mungkin ada benernya kalo kita ziarah qubur (di islam sebenarnya ngga' ada tuntunan khususnya mengenai hal ini).. Tapi lagi2 para wali songo dulu emang hebat..beliau2 itu.. Sebenarnya ziarah kubur itu kan kebiasaan org zaman hindu, budha animisme dan dinamisme zaman nenek2 moyang kita di indonesia.. Tapi berkat para wali tsb yg tadinya org2 dulu ke kuburan untuk minta-minta (berkah, jodoh, kekayaan dsb).. Oleh para wali ditekuk menjadi aktifitas ke kuburan untuk mendo'akan para leluhur kita... subhanallah.. Ya, tapi kenyataanya pancen tetep'ae ono' sing masih mengamalkan budaya nenek moyang zaman dulu.. Kalo ke kuburan minta-minta... yg no.togel'lah..kekayaan..dsb..

Nah, manfaat ziarah kubur, salah satunya adalah untuk mengingatkan kita kepada akhirat dan harapannya kita bisa mempersiapkan bekal untuk mati itu sendiri... Bahwa beginilah kita nanti juga akan kembali dan tidur "six feet under".. Tanpa temen dan tanpa harta benda yg kita sayangi.Jadi tujuan utamanya ziarah kubur adalah "tadzakkurul maut wal akhirah" ingat mati dan akhirat dan mendoa kan org yg kita ziarahi.. bukan meminta-minta kpd ahli kubur atau ber tawassul dg mereka.Inti nya dg ziarah kubur akan menjadikan kita lebih ingat akan mati. Abu Hamid Allafaf berkata: "Siapa yang sering ingat mati, maka dimuliakan dengan tiga macam yaitu segera bertaubat dan syukur terhadap rezeki yg diterima (tidak tamak) dan rajin beribadat. Sedangkan yang selalu lupa akan mati, terkena akibat tiga macam juga iaitu menunda-nunda taubat, tamak dalam rezeki dan malas beribadat."

Dari buku sing ta' woco.. Kalo ditanya para org yg suka kekuburan dan minta2 tsb, kenapa mereka melakukan perbuatan syirik dan bid'ah spt itu?.. mereka menjawab bahwa kami tidak menyembah mereka, yg kami lakukan hanya sekedar mencari berkat dan bertawassul dg mereka kepada Allah swt..Nah, inilah sesungguhya logika yg dianut para ahli jahiliyah, ahli syirik, dan ahli berhala. QS.39:3.".....kami tidak menyembah mereka melainkan spy mereka mendekatkan kami kepada Allah dg sedekat-dekatnya...." Dari HR. Malik..Rasulullah saw membaca do'a.. "Allahumma lataj'al qabrii wa syanna yuq'bad(u)"artinya: yaa, Allah..janganlah Engkau jadikan kuburanku sebagai berhala yg disembah. Rasul sendiri ngga' ingin umatnya menyembah (dalam arti kuburannya dijadikan) perantara mencari keberkahan kpd Allah) Itu kuburan Rasul.. ...

Bekal terbesar yg harus kita siapkan u/ menghadap Allah swt (ini dari buku yo) adalah Zadul Iman (bekal Iman). (QS.3:102)"Hai org2 yg beriman, bertaqwalah kpd Allah dg sebenar-benarnya taqwa, dan jangan sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam" Koyok'e kalo dilihat stl beberapa kali mbahas hampir semua ulasan2 kita... kata sing selalu muncul itu ... iman...iman...iman..Jadi sepertinya itu emang iya... bahwa iman itu sebagai penggerak semua aktifitas kita...Aktifitas itu merupakan amal shaleh, sehingga iman dan amal shaleh akan selalu bergabung dan menyatu menjadi satu kesatuan yg ta' terpisahkan..

Misal.. wong sholat akan berbuat baik, tidak bisa dipisahkan dan ta' bisa dibalik... wong berbuat baik mesti sholat.. Ngga juga la.. Wong sing ngerjakan sholat aja masih banyak yg berbuat tidak baik kok.. Ya kanNah, yg dimaksud diatas adalah dlm kondisi yg seharusnya.. Lek wong sholat hrsnya juga berbuat baik..Lha inilah yg namanya melaksanakan, memahami dan mengamalkannya ...(Kalo di bahasa agama diwujudkan dg iman-ilmu-amal). Masalah'e kadang kita emang iso'ne mek sampek melaksanakan dan memahami tok.. Untuk ngamalkan kadang sing sik rodo' seret..

Saturday, December 17, 2005



TAKDIR & NASIB

QS. Al- Hadid; 22“Tiadalah suatu bencana yang menimpa di bumi dan tidak pula pada dirimu sendiri melainkan Dia telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya”

Segala urusan telah ditentukan dan ditetapkan oleh Allah itulah takdir. Takdir merupakan kehendak yang sempurna, ketentuan yang adil, tidak ditambah tidak dikurangi. Bila kita telah mempercayakan kendali pertimbangan kepada genggaman takdir,artinya dalam hal ini kita tidak berdaya sedikitpun...

QS. At Taubah;51Sekali-kali tidak akan menimpa kami, melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami” Usaha dan upaya dapat sedemikian rupa, tetapi hak untuk menentukan segala sesuatunya tetap milik Allah. Takdir sendiri merupakan rukun Iman yang ke enam. Rukun Iman adalah Pokok-Pokok Keyakinan bagi umat Islam...kata kuncinya pada „pokok-pokok keyakinan...”.

Jadi kalo orang udah yakin artinya...udah percaya total tanpa kecuali... Iman kepada Allah...Yakin akan adanya Allah, membenarkan adanya Allah. Iman kepada Malaikat2Nya...Yakin akan adanya Makaikat, sebagai makhluk ciptaanNya, Iman kepada Kitab-kitabNya... Yakin dan percaya akan petunjuk2 Allah melalui kitab2Nya yg telah diturunkan kepada kita/umat sbl kita... Iman kepada Rasul2Nya...Yakin akan Rasul2 atau utusan2 Allah yg telah ditunjuk untuk menjaadi pemberi petunjuk/penerangan kepada kita... Iman kepada Hari Akhir...Yakin akan datangnya hari akhir/akhirat, hari dihimpunnya semua umat untuk dihisab tanpa tekecuali.. Jadi hari akhir merupakan pintu baru, dimana masih akan ada kehidupan dibalik kehidupan duniawi ini, yaitu kehidupan yg kekal yg disebut alam Akhirat. Iman kepada Qadha & Qadar/Takdir...Yakin akan Qadha yg artinya hukum, aturan / perintah Allah..Qadar/Takdir yang telah ditetapkan oleh Allah kepada kita/semua makhluk ciptaanNya... QS.25:2

Jadi Takdir tidak hanya kepada Manusia tapi juga kepada semua makhluk.. Contohnya..Setan telah ditakdirkan oleh Allah akan menjadi penghuni Neraka..Nah kalo kita bilang..tuh nasibnya setan... coba kalo dia dulu mau merubah nasibnya..misalnya pas dulu diperintah Allah untuk sujud/hormat kepada Adam, dia mau...pasti deh akan ke Surga... Api telah ditakdirkan Allah untuk menghasilkan Panas.... tapi ingat juga Allah pernah menakdirkan api untuk menjadi dingin..(ingat cerita nabi Ibrahim saat dibakar)...

Dalam menyikapi Takdir,apakah itu akan berakibat baik/kurang baik kepada kita/penerima takdir... diharapkan (mau pake kata diharuskan sepertinya kok ya berat..ya..) tidak boleh ada kebencian dalam menerimanya, kalo pun itu pahit mestilah dipandang sebagai rasa yang manis.

Tapi kalau melihat cerita nabi Ibrahim...rasanya Takdir masih bisa berubah, sebelum takdir itu jatuh...atas kehendak Allah tentunya.. Nah, bagaimana takdir bisa berubah.. Menurutku, kalo kita mau merubah nasib kita... Misal nasib kita yang selalu rugi dalam berdagang... jangan beranggapan, wah ini takdirku. Daganganku nggak laku2 jadinya rugi melulu... Kalo kita coba merubah nasib tersebut..artinya kita mau berusaha menganalisa kenapa kok daganganku rugi melulu...kemudian kita bisa memperbaikinya...kan diharapkan nggak rugi. Nah kalo setelah melakukan perbaikan akhirnya nggak rugi lagi..berarti itu takdir kita... tapi kalo setelah berusaha memperbaiki plus doa..masih juga rugi..berarti itu takdir kita juga...mungkin kita harus mencari jalan lain/banting stir usaha yang lain. Nah yang terakhir inilah yang harus disikapi dg rasa manis meskipun pahit...Karena semuanya adalah Allah sang Creator yang telah menentukan.

Allah tidak akan memberikan cobaan kepada kaumnya Jadi menurutku nasib..adalah sesuatu yang telah kita terima...sedang takdir adalah ketetapan yang akan/telah kita terima.. Kesimpulanâne...lagi-lagi menurut aku...mudah2 salah dan tolong dibenerin....Nasib dan takdir adalah podo ae...Sijine boso jowo...sijine boso arab...

Org bunuh diri terjun dari lantai 6...gedebuk!! Ternyata masih kluget2..alias masih hidup..mungkin udah rusak tangan/kaki/mukanya.. Tapi dia masih bernafas..cuman lumpuh misalnya..Nah ini takdir’e emang belum mati, dia mau nyoba takdir’e mati tapi Ngga’ iso, krn emang belum saatnya...tapi takdir’e dia emang lumpuh barangkali, lumpuhnya dengan jalan terjun dari lt.6.. Atau mungkin pas mau terjun dari lt.6 tsb, malah ketauan org..dan bisa digagalkan....Nah, ini begitu juga mau nyoba takdir’e mati tapi ngga’iso, krn emang belum saatnya...tapi takdir’e dia emang ngga’ lumpuh..tapi masih tahes komes...

Jadi sak jane takdir itu kalo udah terjadi baru kita bisa bilang nah ini takdirku..kalo belum terjadi ya masih bukan takdir...opo yo jenenge sing pas..

Dalam bhs inggris nasib = fate.... kalo takdir = destiny....Kiro2 bisa dibolak-balik ngga’ yo.. Opo malah kebalik ta…..? Bener ngga’ yo...

Klo mengenai lahir dan mati sudah dijelaskan pada ayat berikut, bener katamu apapun yg dilakukan euthanasia or hara-kiri, klo menurut Allah belum waktunya ya tetep tahes komes. Meskipun udah di usahakan maksimal udah di bomb obat2 canggih, udah di masukin segala alat dan monitor di ICU udah di pasang, klo Allah udah memanggil, ya..good bye...

QS 2-253
Dan tidak akan mati sesuatu yg bernyawa melainkan dengan ijin Allah sebagai ketetapan yg telah ditentukan. Dan barang siapa menghendaki paha di dunia niscaya kami berikan kepadanya dan barang siapa menghendaki pahala akhirat niscaya kami berikan padanya. Dan kami meberikan balasan kepada orang2 yg bersyukur.

QS 6-2
Dia menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu Dia menentukan ajal dan ajal yg ditentukan pada sisiNya, tetapi kamu masih ragu2.

QS 9-51
Katakanlah tidaklah akan menimpa kami selain apa yg telah di tetapkan oleh Allah bagi kami, dan hanya kepada Allah hendaknya orang yg beriman bertawakal.

QS 10-49
Katakanlah “Aku tidak kuasa menolak mudharat dari diriku dan tidak mendatangkan manfaat kecuali di kehendaki Allah, Tiap2 umat ada ajalnya, apabila datang ajal mereka maka mereka tidak dapat mengundurkan sesaatpun dan tidak dapat mendahulukannya.

Aq mentok klo bicara soal lahir mati sama kolega dokter asing. Karena banyak ahli percaya mereka bisa created human sejak berkembang project bayi tabung, yg intinya bertemunya sperma dan ovum, jadi org ga perlu cari jodoh klo mau punya anak, cukup di ambil ovum dan cari donor sperma di bank, terserah mau sperma org yg IQ-nya tinggi, seperti Einstein atau sperma Tom Cruise, lalu di pertemukan di cawan, trus di masukin rahim, so jadilah baby, malah bisa 4 sekaligus. Demikian juga masalah mati, klo ada pasien didiemin aja ga di rawat akan mati dan klo mereka lakukan perawatan tetep hidup, repot khan ngomong sama org yg ga pernah buka Al-Quran?

Klo mengenai rejeki, aq pikir tetep aja nasib2an dan sesuatu yg musti di usahakan dan diperjuangkan….nanti klo udah diperjuangkan mentok jadi takdir, gitu kali yaaa? Khan ada istilah “ memperjuangkan nasib rakyat kecil” atau “memperjuangkan nasib perempuan” (walau di takdirkan jadi rakyat kecil dan jadi perempuan, tapi nasibnya khan bisa diperjuangkan…? What do you think? Well ga mari2 pembahasannya yg jelas kita musti beriman aja atas segala takdir dari Allah dan mensyukuri-nya. Sementara klo mendapat nasib buruk, ga boleh pasrah, musti usaha, misalnya pasien2ku yg lahir sumbing, klo cuman terima nasib, kasihan banget khan dan aq sebagai surgeon musti usaha tingkatin ilmu supaya bisa operasi bagus dan cariin dana biar yg miskin bisa di operasi. Klo dua2 udah usaha, InsyaAllah, Allah akan merubah nasib suatu kaum klo kaum itu mau berusaha….Amien..

Sekarang mengenai jodoh, beberapa ayat yang menerangkan:
"Di antara tanda- tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu pasangan dari jenismu sendiri, sehingga kamu merasa tenteram (sakinah) dengannya, dan dijadikan-Nya diantara kalian rasa cinta dan kasih sayang (mawaddah wa rahmah). Dan di dalam itu semua terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir". (QS. Ar-Ruum:21).

"Maha suci Rabb yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik segala yang ditumbuhkan bumi, diri mereka (manusia), maupun apa-apa yang tidak mereka ketahui". (Qs. Yaasin: 36).

"Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak laki-laki kepada siapa yang Dia kehendaki. Atau Dia menganugerahi kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa yang Dia kehendaki), dan Dia menjadikan mandul siapa saja yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa" (QS. Asy-Syura, 42:49-50).

"Dan Allah-lah yang mempersatukan hati mereka. Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah-lah yang mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana" (QS. Al-Anfal, 8:63).

"Dan pergaulilah pasanganmu dengan ma'ruf (baik). Apabila kamu tidak menyukai (salah satu sifat) mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak (di sisi lain)". (QS. An-Nisa:19).

Tambahan dari buku yang Kubaca :

RVC Bodley penulis buku “Wind of the Sahara” yang pernah tinggal bersama suku Afrika nomaden kaum yg mengerjakan sholat, shaum dan berdzikir kepada Allah dan mempercayai qada dan qadar, mereka tidak pernah mengeluh dengan segala yang terjadi.

Dia menceritakan kisahnya :
Ketika kami sedang mengarungi padang sahara dengan mengendarai mobil. Ditengah jalan tiba2 ban mobil pecah dan si supir lupa membawa ban serep, kontan ada yg marah dan gelisah serta susah, kemudian ada yg bertanya kepada pribumi tersebut, apakah yg harus kita lakukan? Ia mengingatkan bahwa sikap marah2 dalam keadaan seperti itu tidak ada gunanya bahkan akan mendorong melakukan hal yg bodoh dan membabi buta, tiada pilihan lain selain menjalankan mobil dengan 3 roda, tak lama kemudian bensin habis, tetapi tidak ada seorangpun teman pribumiku yg emosi, mereka tetap tenang dan bahkan melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki sambil mendendangkan lagu yg membangkitkan semangat. Selama aq tinggal bersama orang Jabariyah ini hidupku tenang, tidak ada rasa cemas yang ada hanya ketenangan, kepuasan dan keridhoan, seakan2 berada di surga.

Orang2 pedalaman itu telah memahami inti dari dari hakikat kehidupan, ada beberapa peristiwa dalam hidup yang tidak dapat di tolak atau dipilih yang disebut TAKDIR, atau ketentuan dari Allah. Memang demikianlah risalah yang dibawa oleh nabi Muhammad, makanya kita WAJIB beriman kepada TAKDIR, adalah untuk menyelamatkan manusia dari kesesatan, mengeluarkan kita dari kegelapan dan penyesalan. Sakjane percaya kepada TAKDIR iku OBAT AMPUH yang membangkitkan zat MORFIN yg alamiah yg ada di otak sehingga awake dhewe jadi tenang dan teduh, tidak frustasi dengan mempercayai Rukun Iman ke 6 iki. Klo hati tenang, usaha jalan terus, amal berkembang, so tidak pernah menyesali apapun yg terjadi. Well then just go ahead and go straight forward, take the challenge, life is so wonderful, Alaska is beautiful, especially on the snowy and sunny days, skiing and sleeding with the kids are so wonderful time, It's my destiny to be here... :)

Monday, November 21, 2005

BERSYUKUR

Bersyukurlah atas segala nikmat Allah, kalimat ini sering diucapkan pada orang yang sedang mengeluh. Mengeluh adalah sifat alamiah manusia, QS Al Ma’aarij (70;19-20) „Sesungguhnya manusia diciptakan (bersifat) keluh kesah, Apabila ksusahan menimpanya ia mengeluh“.

Sebagai hamba Allah, manusia hendaknya selalu bersyukur akan semua nikmat yg kita terima. Manusia bersyukur sebenarnya mengandung pengertian bahwa dia bersyukur untuk dirinya sendiri. Allah sebenarnya ingin melihat hambanya, apakah dengan diberi nikmat mereka akan bersyukur atau tidak, sebab bila manusia tidak bersyukurpun Allah sebenarnya tidak rugi. Sebab Allah itu Maha Kaya dan Maha Terpuji. (QS.31:1).

Setiap kali seseorang mengucap Syukur...kemudian bisanya diikuti kalimat... “Alhamdulillah..”(Segala puji bagi Allah). Ini kan menunjukkan kalo seseorang bersyukur tentunya, karena nikmat yang telah diberikan Allah. (QS.93:11) Dalam prakteknya kita bersyukur biasanya kalau mendapat nikmat, kalau bukan nikmat yg kita terima biasanya kita malah tidak bersyukur (ingkar). Padahal seharusnya kita justru harus bersabar bila yg datang bukan kenikmatan. Sabar juga merupakan bentuk syukur atas nikmat yg tidak kita inginkan. Misal: Kita diberi Allah kenikmatan untuk bisa mengunyah makanan. Tapi karena kegiatan mengunyah itu udah kita lakukan sejak kita bayi hingga saat ini, tanpa kita sadari bahwa hal itu sebenarnya adalah suatu kenikmatan dari Allah...hal ini akan menjadi lain bila Allah dengan secara tiba-tiba mengambil gigi kita semuanya... maka kenikmatan mengunyah akan hilang... dan kita baru merasakan bahwa mengunyah dengan gigi merupakan suatu kenikmatan yg luar biasa. Tapi pernahkan kita mensyukuri akan nikmat dari Allah yg bentuknya telah melekat pada diri kita seperti hal2 kecil sebagaimana contoh diatas.

Biasanya kita mensyukuri nikmat hanya sebatas hal-hal yg berupa keinginan kita yg belum kita terima. Setelah kita terima kemudaian baru kita bersyukur... Nikmat merupakan segala macam kebahagian, kebaikan, anugerah Allah yg bermanfaat bagi kita.

Bila kita telaah nikmat bisa dikelompokkan menjadi:

Nikmat Fitri, nikmat yg melekat dan ada pada diri kita semenjak manusia itu lahir. (QS.16:78) berupa :

1. Nikmat Jasmani QS. At-Tiin (95;4) „Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang paling baik“. Ayat ini menjelaskan betapa Allah telah menciptakan jasmani manusia dengan sempurna dan lebih dari makhluk lainnya, sehingga manusia mampu melakukan penyesuaian terhadap berbagai macam keadaan sehingga dapat bertahan hidup dengan baik. Manusia mempunya alat indera yang paling sempurna, sehingga ia mampu mengexplorasi dunia ini dengan tidak ada penghalang apapun.

2. Nikmat Rohani QS. Az Zumar (39;9) „Katakanlah, Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sungguh orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran“

Nikmat ini berupa :
- Kecerdasan
- Bakat
- Hidayah atau petunjuk dan bimbingan dari Allah
- Sifat-sifat yang baik
- Sikap-sikap terpuji dll

Nikmat Dunia, nikmat yg tersedia ketika manusia itu lahir hingga mati. (QS.36:33-35)

1. Alam SemestaQS Al. Baqarah (2;164)Sungguh dalam penciptaan langit dan bumi, silih berganti malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia menghidupkan bumi sesudah mati (kering)nya dan Ia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan dan pengisaran angina dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, sungguh menjadi tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berakal”

2. Materi QS. An-Nahl (16;18) „Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya”Nikmat materi ialah segala karunia Allah yang berwujud benda, misalnya uang, pakaian, tempat tinggal, ladang, kendaraan dll. Nikmat materi yang diberikan Allah kepada manusia tidak akan dapat dihitung oleh manusia sebagimana yang disebut pada ayat di atas. Orang yang di beri materi yang banyak dan sedikit sama-sama mendapat cobaan dari Allah. Cobaan yang diberikan materi sangat banyak adalah dapatkah ia mensyukkusri nikmat itu.

3. Nikmat yang bertalian dengan nonmateriNon materi adalah bukan benda tetapi bisa di upayakan untuk mendapatkannya. Yang termasuk dalam non materi misalnya; ilmu, pangkat, keluasan ilmu, kesehatan, kebahagiaan, keberanian, iman dan sebagainya. Dua macam nikmat kebanyakan manusia tertipu dan terlena memanfaatkannya, yaitu kesehatan dan waktu yang senggang“ (HR. Bukhari)“

Manusia wajib berusaha; berhasil dan gagal-nya itu ada dalam kekuasaan Allah. Jika seseorang berhasil dalam usahanya, hal itu merupakan nikmat dari Allah; dan jika ia gagal, berarti ia belum memenuhi syarat-syarat yang dikehendaki oleh Allah. Dengan demikian, keberhasilan seseorang tidak boleh dianggap semata-mata hasil usahanya sendiri. Karena itu orang yang berhasil wajib menyatakan rasa syukur kepada Allah, tidak sombong, tidak membanggakan diri dan tidak melupakan Allah. Karena hanya Allah-lah Maha pemberi nikmat. Jadi bersyukur sebenarnya bukanlah sekedar kebiasaan, namun lebih merupakan ibadah kita kepada Allah. Karena syukur merupakan ibadah sehingga mengandung konsekwensi pahala bila dikerjakan, dan siksa bila ditinggalkan.

Dalam QS.14:7, Allah berfirman, bahwa bila kita mensyukuri atas nikmat yg diberikanNya, maka Allah akan menambah nikmatNya kepada kita. Dan bila kita mengingkari atas nikmatNya maka Allah akan mengadzab kita. Disini ada pesan bahwa bersyukur atas nikmat Allah adalah suatu keharusan, karena dengan kita bersyukur maka Allah akan memberi nikmat2 yg lain kepada kita.

Cara Bersyukur.

1. Selalu ingat Allah atas nikmat yang kita terima. Ingat Allah dengan cara menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya (spt yg kamu bilang itu). Itu sebenarnya merupakan salah satu bentuk syukur.

2. Menjadikan diri kita bermanfaat bagi orang lain. Ini merupakan pengejahwantaan dari kita untuk mau berbagi atas nikmat yang kita terima. Misal: Berbagi ilmu yg kita punya dg org lain. Berbagi harta kepada yg membutuhkan (zakat/infaq/sodaqoh).

3. Tidak lupa untuk selalu berdoa dan ikhtiar. Dg lisan berucap Alhamdullillah. Dg hati yg selalu berdzikir kepada AlSehingga nikmat itu ngga terlalu cepat berlalu. Bila berlalu berharap akan diganti dengan nikmat yang lain.

4. Jangan hanya melihat keatas, namun perhatikan pula kebawah. Dengan menyadari masih ada orang yang kurang dari kita.

5. Tawakal kepada Allah. Mempercayakan segala urusan kepada Allah, karena didalamnya terdapat banyak nikmat yg bisa kita terima. Melihat nikmat sebagai anugerah Allah, bukan hasil jerih payah kita saja.

Akibat Tidak Bersyukur. Seperti dalam (QS.16:112), „Dan Allah menjadikan sebagai perumpamaan akan sesuatu negeri yang aman lagi tenteram, rejekinya datang berlimpah dari setiap tempat, lalu mereka ingkar terhadap nikmat Allah, maka Allah merasakan kepada mereka pakaian meliputi kelaparan dan ketakutan yang di sebabkan perbuatan mereka“ Bila kita manusia atau suatu kaum tidak mau bersyukur kepada Allah, yg demikian itu berarti mendustakan atas nikmat Allah, maka Allah akan mengadzab kita/suatu kaum tersebut. Nah, mungkin juga kalo kita mau menelaah tg indonesia yg tercinta ini... kenapa kok rasanya bencana/musibah/adzab datang terus menerus dan bertubi-tubi...Ini mungkin juga merupakan salah satu kesalahan kita (suatu kaum) yaitu bangsa kita, yg tidak pernah mau bersyukur.. Mungkin bersyukurnya cuman lisan saja...Alhamdulillah tok.. Nggak onok terusanne....

Misalnya..kita diberi manfaat hutan yg terluas di dunia..ee..kok..malah ditebang habis2an, emang sih hutan juga untuk dimanfaatkan manusia, tapi itu lho kok nggak kira2 sing motong pohon.. Udah motong sak enake “udele”, lahan dibiarkan ditinggal gledak... Ini apa nggak namanya tidak bersyukur... jelas kufur nikmat yo... Coba kalo yg punya HPH itu mau bersyukur dikasih HPH, ga semua orang bisa dapet, dengan merasa memiliki hutan itu, trus mau mikir gimana nanti anak cucunya….kalo hutan dihabisin sedemikian hebat.. Pasti lah dia akan berpikir wah..kalo ini kabeh ta’entek no sak iki, hancur kan Indonesia….negara yang sudah diperjuangkan para pahlawan dengan bambu runcing… Trus dia bersyukur dengan tindakan, yaitu disamping motong dia juga nanam sebagai penganti tanaman yg dipotong. Trus mbatasin nafsu motong pohonnya...Wallahu Alam.

Sunday, November 20, 2005

TUJUAN HIDUP

Aku selalu bertanya-tanya apakah tujuan hidup kita sebenernya? Sekedar numpang lewat di dunia ini tanpa meninggalkan bekas apapun? Apa yang kita cari sebenernya di dunia ini?

Bagaimana kalo kita hidup ini tanpa suatu tujuan. Tentunya hidup kita akan tidak terarah sehingga semua arah kita anggap sama baiknya, tidak ada standar yg dipakai sebagai acuan. Sehingga akan amburadulâ'lah bumi ini. Yg berakibat hidup kita ini akan sia-sia.

Terimakasih kepada seorang sahabat yang telah membantuku menjawab pertanyaan ini.

Allah sebagai "Creator" pasti mempunyai "guidance" untuk manusia sbg salah satu makhluk ciptaaNya. Karena kita manusia maka "guidance"nya adalah....agama.. Untuk makhluk yg lain misalnya hewan "guidance" yo...opo yo..aku ngga' eruh.. Nah, tujuan hidup manusia (ini stl ta’ woco dari bbrp buku) utamanya adalah untuk mendapat Karunia & Ridho Allah. (QS.6:162 , QS.48:29).

Sehingga apapun yang kita lakukan dan kerjakan, sebisa mungkin (harus) kita arahkan untuk mendapat karunia dan ridho Allah.(QS.4:114) Ridho Allah kita maknaâ'i, sebagai tujuan antara untuk mendapatkan tujuan akhir sebagai ganjaran yg besar dari Allah yaitu yg berupa surga di akhirat.

Ridho mungkin bisa kita analogikan dg contoh spt ini: Andai kita memberi sebuah hadiah kemeja untuk seseorang, kemudian kemeja tersebut untuk ngelap sepatu bukannya malah dipakai, tentulah kita sbg pemberi hadiah tersebut tidak akan ridho. Nah, kalo karunia dan nikmat Allah yg diberikan kepada kita "disyukuri" dan digunakan dijalan yg ditunjukinNya tentulah Allah Ridho, malahan mungkin akan ditambah dg nikmat2 berikutnya.

Untuk tetap fokus pada tujuannya, manusia diberi petunjuk melalui Agama, dalam Islam yg kita pake sebagai acuan, ya.. Al Quran & As Sunnah.. Nah, ini kalo kita pikir-pikir.. Apa nggak hebat tuntunan agama (melalui Al Quran dan As Sunah) itu, disamping sebagai petunjuk manusia di bumi tapi sekaligus juga pentujuk di Akhirat... Mana ada buku yg bisa memberi petunjuk yang sekaligus semacam itu.. Yg bisa dipakai untuk dua alam yg berbeda.. Allahhu Akbar... Memang manusia dalam mencapai tujuannya sering tidak fokusnya dari pada fokusnya.. Ya... Emang lingkungan kita dimana kita berada juga sangat besar pengaruhnya terhadap manusia itu sendiri. Kadang kita tidak menyadari bahwa yg kita lakukan itu sebenarnya ngga baik, tapi karena lingkungan kerja dan sekitar kita semuanya melakukannya.. Udah deh, kita ngikut wae... dan menganggap itu sesuatu hal yang lumrah/ wajar.. Dan menjustifikasi bahwa itu ngga pa pa kok... Tapi kita lupa bahwa tolok ukur/acuan untuk menjustifikasi tadi bukannya Al Quran dan As Sunnah. Tapi logika cara berfikir kita sendiri yg mungkin kita ambil dari cara berfikirnya orang lain (misal orang barat). Ini sebenarnya sing nggak pas..

Konsekwensinya kalo manusia udah ngga fokus pada tujuannya.(QS.6:153) maka akan menjadi zalim, fasik dan kafir jika meninggalkan jalan yg lurus. Ya, emang kalo udah ngga direlnya..misal kereta api pastilah..nabrak sana-nbarak sini.. Sama aja, manusia kalo udah ngga fokus ketujuannya akan nabrak sana-nbarak sini juga. Malah akan cenderung menghalalkan segala cara. Melihat rusaknya tujuan hidup ummat (islam khususnya) sekarang ini, dari segi akidah utamanya. (Dari buku yg ta' baca - ini rodo' mengejutkan) dikatakan bahwa yg merusak umat ini sebagian adalah ulah para ulama, ustad, atau da'i yg mengajarkan hal2 yg menyimpang dari Al Qurâan dan As Sunnah. Fungsi mereka sekarang tidak hanya berdakwah melainkan juga bertindak sebagai tuhan-tuhan kecil. Artinya mereka membuat perubahan, menambah, atau mengurangi Nash Al Quran dan As Sunnah, kalo perlu malah menghilangkannya. Bahkan mereka berani memakai hadist2 palsu. Mereka seolah tidak takut dan mengabaikan ancaman Allah yg akan mengadzab 2x lipat kutukan yg besar (QS.33:67-68) karena telah menyesatkan umat. Wah, gawat juga jadinya.. Kita yg ngga tau apa2 bisa kena getahnya... ini kalo kita juga ngga' mau cari tau.... Dalam arti tidak mau belajar dan menelaah isi Al Quran dan As Sunnah. Jadi tinggal lleeb aja.. (koyok iklannya sosis) kita telan bulet2..Padahal kita udah dibekali akal untuk berfikir, bener ngga' yo...

So belajar Al-Quran sama2 dan saling mengingatkan serta sharing akan sangat berguna buat kita begitu khan rek? kita lanjut yuuk...belajar agama dan mengulas agamanya..

SIAPAKAH KITA?

Seorang sahabat berbaik hati menuliskan untukku tentang "Siapakah Kita?"

QS.51:56, “Dan tidaklah Kami ciptakan Jin dan Manusia kecuali beribadah kepadaKu".
Secara sadar ataupun tidak manusia mengemban fungsi sebagai Khalifah, yaitu sebagai penggarap alam untuk kemakmuran dan kebahagian hidup manusia itu sendiri. (QS.11:61) (QS.62:10) (QS.28:77).

Dalam hidup ini, manusia mempunyai prinsip ingin hidup bahagia dan sejahtera. Oleh karena itu manusia telah dibekali Akal dan Budi. Meskipun sudah punya bekal tersebut tetap aja manusia sering melanggar ketentuan2 Allah. Nah, agar manusia terhindar dari hal tersebut, Allah memberi tuntunan, tuntunan itulah yg kita sebut Agama. Tapi faktanya, semakin manusia itu maju dlm kehidupan modernnya, semakin gelisah hidupnya. Hidup dihantui kegelisahan, rasa takut menghadapi masa depannya dsb2. Mereka menyadari bahwa iptek yg dikuasai mempunyai manfaat yg besar namun dampaknya terhadap lingkungan juga luar biasa besarnya.

Akibatnya limbah budaya yg dihasilkan dari penguasaan iptek merebak kemana-mana. Kekejaman, penindasan, kemaksiatan, peperangan, keputusa'asan dsb mewarnai hidup dan kehidupan manusia itu sendiri. Penyebab utama semua ini akibat kekosongan rohani. Dengan kekosongan rohani ini menyebabkan manusia tidak tau lagi tujuan hidupnya sendiri, sehingga melemahkan hati nurani manusia itu dalam memancarkan kebenaran, sehingga nilai2 akhlak akan merosot dan kecenderungan untuk berbuat sesuai dan hanya menuruti egho masing2 individu manusia.. ..ini yg sering kita temui di dunia modern..

Mboh, kamu perlu makan opo ngga’ sing penting aku iso makan...Agamalah yg menjadi obat atas kekosongan rohani tsb. Dengan mempelajari, memperdalam,dan mengamalkannya Insya Allah kita akan terbebas dari kekosongan rohani tsb.

MANUSIA

QS. Al-Mu’minun 12-14
“Dan sesungguhnya kami telah suatu sari pati makanan yg berasal dr tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani yang disimpan dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kamu jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yg berbentuk lain. Maka Maha Sucilah Allah Pencipta Yang Paling Baik.

Menurut Embryology :
Manusia terbentuk karena bertemunya sel sperma dan ovum, kemudian menjadi zygote..lalu jadi embryo terjadi perkembangan trimester pertama, kedua dan trimester ketiga. Pada akhir proses, setelah sang bayi tumbuh sempurna di dalam rahim ibunya selama 38 minggu, ia lalu lahir ke dunia. Kini bayi itu 100 juta kali lebih besar dan 6 miliar kali lebih berat daripada wujud awalnya.
Subhanallah, Al-Quran yang diturunkan beratus tahun yang lampau telah dapat menerangkan penciptaan manusia dan sesuai dengan Ilmu pengetahuan yang baru di ketahui saat ini. Apakah kita masih meragukan kebenarannya?

QS As-Sajdah 32;9
“ Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan kedalam tubuhnya ruh dan Dia menjadikan kamu pendengaran, penglihatan dan hati, tetapi sedikit sekali kamu yg bersyukur”.

Allah menciptakan manusia dengan sempurna, terdiri dari Body, Mind, Heart and Soul. Soul, merupakan motor penggerak, ketika soul dicabut… semua tidak bisa lagi berfungsi. Bila memiliki soul, body and mind tetapi tidak memiliki “heart” jadi bengis; bila tidak memiliki "Mind" jadi idiot. Sementara "Body" hanya wadah, sifatnya materi, sayangnya inilah yang orang sibuk konsentrasi, padahal bungkus ini bisa dibagus2in wraping-nya….tapi bila isinya kosong, tidak akan bermakna, bungkus kelak akan dibuang/dikubur jadi tanah.

Kenapa di dunia ini materi yg jadi point? Mungkin itu rasional saja karena pemikiran manusia dipengaruhi panca indera. Oleh karena itu manusia sibuk berkonsentrasi pada materi karena di dunia ini memang materi-lah yang mendapat penilaian tinggi diantara manusia lainnya. Manusia yang tidak menarik tidak terperhatikan.., padahal siapa yang ingin tercipta jadi tidak menarik ? Apalagi yg sumbing…. Tapi tidakkah kita pernah berfikir, mereka itu begitu sabar, padahal mereka nggak minta diciptakan seperti itu? Apakah kita pernah mensyukuri telah diciptakan Allah begitu sempurna? Disisi Allah hanya yang bertakwa yang paling tinggi derajatnya. Meskipun saat ini banyak dokter yang sudah bisa menangani kelainan fisik bila memang di butuhkan, walaupun hanya ciptaan Allah-lah yang paling sempurna.

Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan “mind” memberikan kemajuan dan pemahaman sehingga manusia berfikir dan bisa mengexplorasi dunia dan menciptakan hal-hal baru sehingga ia bisa hidup di dunia dengan nyaman. Bila "mind" yg rusak atau tidak berkembang istilahnya mental retardasi, body bisa jadi besar, masih punya jiwa, punya hati tapi nggak bisa mengaktualisasikan.

Ruh/ "Soul" inilah sebenernya esensi kehidupan, motor kehidupan yg mengarahkan pikiran/akal kita, badan kita dan mengisi relung hati mengatur gerak langkah manusia untuk melakukan yg baik dan buruk. Yang sering lupa untuk di fokuskan kebutuhan ruh akan makanan berupa ibadah, karena ruh-lah yang akan menghadap Sang Khalik pada saat manusia mati.

“Heart” merupakan anugerah terindah Allah, sehingga kita mempunyai perasaan positif berupa, cinta kasih, berempati maupun perasaan negative berupa amarah. Inilah membuat manusia berkarakter. Penyakit hati, paling bahaya dibanding penyakit body, soul and mind..karena yg lain2 cuman ngerusak diri sendiri. Karena kerusakan hati ini akan mempengaruhi pikiran/rasio manusia untuk berbuat buruk. Bila yg satu ini rusak …bikin Negara bisa hancur…. Sepertinya disinilah mengapa agama diturunkan.

Manusia lahir membawa potensi baik dan buruk dalam dirinya, dalam perjalanan manusia banyak yg mempengaruhi perkembangan jiwanya, lingkungan, pendidikan, keluarga, agama dan lain-lain.

Sebenernya body, soul, mind and heart itu memang saling berkaitan. Semua unsur manusia harus seimbang bila ada yang timpang akan menjadi kacau dan mempengaruhi unsur manusia lainnya. Gimana caranya seimbang menurutku ya dipelihara semuanya, bukan cuman body-nya dan pikirannya, juga hatinya dan jiwanya…. Jadi belajarlah sampai tua, berolah ragalah, makan sehat dan minum vitamin sampai tua, beribadah sampai mati dan beramalah sampai mati, Wallahu alam.

Friday, November 18, 2005

BACALAH

Di suatu pagi hari yang cerah, satu kelompok keluarga moose (sejenis rusa salju) menyebrang halaman rumah mencari sisa-sisa dedaunan, hujan salju dan sinar matahari membuat alam begitu cantik, tenang dan dingin. Alaska, kenapa aku ada disini? Allah memberiku kesempatan untuk mengexplorasi belahan dunia lain di balik belahan dunia yg telah kuakrabi sejak aku lahir....dunia yang penuh kemacetan, dunia yg penuh kesibukan dan dunia yang penuh orang susah. Keadaan yang begitu tenang ini mebuatku merenung, timbul pertanyaan di benakku :

1. Who am I, exactly?
2. Why do I become Moslem?
3. What is Islam?
4. What I supposed to do as a Moslem?

Kenapa selama ini aku melupakan hal yang mendasar dalam hidupku, kemana saja arah tujuanku melangkah selama ini dan sekarang pada siapa aku hendak bertanya hal-hal tersebut. Tidak ada suara adzan menggema, ceramah agama, buku agama maupun masjid...yang kumiliki hanya sebuah laptop yg menghubungkanku dengan tanah air...

Seorang sahabat menyarankan "Bacalah Al-Quran Evy" kamu akan temukan semua jawaban, semua tuntunan, baik untuk kehidupan dunia dan juga untuk kehidupan akhirat.QS. Al Alaq :
Bismillaahir rahmaanir rahiimIqra' bismirabbikal ladzii khalaqKhalaqal insaana min 'alaqIqra' wa rabbukal akramAlladzii' alama bil qalam dstAllamal insaana maa lam ya’ lam
Menurut riwayat, pada malam ke-17 bulan Ramadhan, Rasulullah SAW pertama kali menerima wahyu kenabian berupa lima ayat pertama QS Al-'Alaq ,

“Bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan.
Dia menciptakan manusia dari segumpal darah
Bacalah dan Tuhanmu yang Maha Pemurah
Yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam
Dia mengajari manusia apa yang belum diketahuinya.

Manusia telah diciptakan sebagai makhluk paling mulia, diciptakan dari segumpal darah dan Allah telah mengajari manusia membaca, hanya manusia yang sering lalai. Sepanjang hayat, sejak usia 5 tahun aku sudah membaca ratusan buku, selain itu juga membaca alam semesta dengan segala isinya, setelah berumur setengah baya, aku baru menyadari…seharusnya utamanya kita tidak boleh melupakan membaca dan memahami Al-Quran, sebagai tuntunan.

Bila di telaah lebih lanjut QS Al-Alaq mengajarkan manusia bahwa “education” adalah penting. Dengan membaca, Allah mengajarkan manusia untuk mengetahui apa-apa yang belum diketahuinya. Allah memberikan petunjuk melalui kalamnya. Andaikan kita bisa memahami lebih jauh lagi betapa Allah begitu mencintai ciptaanNya yang bernama manusia, diberikan kelengkapan berupa akal dan hati (selain ruh dan jasmani) dan diajarkanNya pengetahuan, sehingga manusia menjadi khalifah di muka bumi ini, menjadi makhluk yang paling mulia bila ia mau menyempurnakan akalnya dan menggunakan hati nurani.