Friday, January 27, 2006

TAHUN BARU HIJRIYAH

Alhamdulillah, menjelang tahun baru Hijriyah aku dapet kiriman article dari seorang teman di Indonesia... Ulasannya cukup menarik, memang selama ini tahun baru Islam tidak pernah di peringati secara mendalam, apakah arti di balik itu sebenrnya, kenapa kok Hijriyah itu di patok satu Muharam, padahal sebenernya hijrah nabi sendiri pada tanggal 12 Rabiul awal. Ada makna yang lebih di balik tahun baru itu sendiri dan kata Hijrah. Yuuk simak bareng2 tulisannya....

Hijriyah dan Hijrah..Hijriyah berasal kata Hijrah: -hajara-yahjuru-hijratan, yg artinya pindah atau meninggalkan tempat. Peristiwa besar yg menandai hijrah adalah peristiwa di th 662 Masehi ketika Rasulullah saw mendapat wahyu dari Allah untuk meninggalkan kota suci Mekkah bersama seluruh umat Islam menuju ke kota Yatsrib atau Madinah (kota peradaban).
Dg memakai tonggak peristiwa hijrah nabi ini, maka sejak saat atau sebagai titik tolak bagi umat islam sedikit demi sedikit memiliki kekuatan sekaligus menjadi pangkal dimana kekuatan itulah yg pada akhirnya membesarkan islam ke seluruh negeri. Mulai dari pembangunan ekonomi yg baik, persaudaraan yg baik (antara pendatang & penduduk asli / muhajirin dan anshor), perpolitikan yg baik, berkesenian yg baik dsb2. Malah Madinah pada saat itu dikenal sebagai tempat/kota yg aman dan makmur karena disitu umat islam dapat berniaga dg umat yg lain. Sampai2 siapapun orgnya yg hidup atau tinggal disana umat muslim mapun non muslim bisa hidup rukun dan damai.

Nah, dalam konteks kekinian, makan hijrah lebih kpd perubahan perilaku. Yaitu dari perilaku kurang baik ke perilaku yg lebih baik tentunya, dari perilaku yg kurang beribadah menjadi beribadah yg lebih baik, demikian seterusnya.Disinilah tongak tahun baru islam mulai dipakai.. Yaitu dg ke"hijrah"an nabi tsb... Sehingga kata Hijriyah melekat dg bulan muharram sebagai bulan awal tahun baru islam.

Mungkin banyak diantara kita yg menandai tahun baru islam hanya sebatas 1 Muharram itu warnanya merah di penaggalan kita, yg berarti libur sehari. Padahal tidak jarang dari kita yg memperingati tahun baru masehi (1 januari) dg mengisi berbagai macam kegiatan malah sampai semalam suntuk. Berbeda memang kita melihat kedua tahun baru tsb. Maklumlah, memang dari kita kecil aja udah dibiasa?in dg penanggalan Masehi, segala rutinitas kitapun juga berdasarkan penanggalan tsb. Jadi memang rada kurang gregetnya untuk memperingati tahun baru islam (Hijriyah) ini.Nah, mungkin dg sedikit demi sedikit dan mulai dari yg kecil serta mulai dari sekarang, kita coba mencanangkan tahun baru islam kita ini dg mengawali u/ berinstropeksi diri di setahun yg lalu untuk kemudian ber"hijrah" ditahun yg baru guna memperbaiki kekurangan kita yg lalu.

Muharram adalah momentun untuk memperbaiki sikap dari kekufuran menuju kebaikan.Secara historis, peristiwa hijrah ini merupakan awal kebangkitan dan pengakuan atas keberadaan umat islam. Oleh karena itu, tahun baru (islam) seyogyanya menjadi awal kebangkitan umat islam...(ini kata para ustad)Salah satu upaya untuk memperbaiki diri, adalah dg mengubah gaya hidup dan menancapkan ke islaman dalam berperilaku. Selama ini banyak diantara kita umat islam hidupnya sangat sekuler, liberal, dan jauh dari ajaran islam.

Kita sholat saja layaknya org islam namun begitu urusan bisnis/dagang udah kita ala kapitalis...(ini kata ustad kholil, ketua majelis pimpinan badan kerjasama pondok pesantren indonesia)nah, untuk mencapai gaya hidup yg sesuai syariat islam, kita harus memperkuat pondasi aqidah. Ini penting agar supaya apa yg kita lakukan tidak musiman (koyok buah yo). Jadi bisa jadi sekarang islami banget besok2 wis dadi agen kapitalis dan imperalis..he..e.(Ini kata ustad kholil tadi).

Untungnya, pada saat ini di indo mulai marak bermunculan kesadaran sebagian umat islam dan kebetulan bisa mulai menyentuh sendi2 kehidupan kita.. Misal mulai bermunculan perbankan syariah, asuransi syariah, reksadana/saham syariah dsb2, malah kegiatan pengajian diantara para umat juga mulai cukup tinggi intensitasnya ada pengajian Aa Gym, Ustad Jefrry (lebih dikenal Oje), ust. Arifin Ilham dg majelis dzikirnya, ust. Yusuf Mansyur dg konsep sedekahnya, dsb.. Yg alhamdulillah kebetulan nama2 tsb adalah termasuk gol anak2 muda (rata-rata lahir di tahun 64-74... he..e dadi sik sak barak'an'e kita2 lho ini).

Pada saat ini berhijrah untuk menjadi sosok yg lebih baik lagi dan berperilaku Islami, bener2 menjadi tantangan yg luar biasa besarnya, mengingat arus informasi, globalisasi, kemajuan teknologi, shg pengaruh luar teras lebih deras ketimbang pengaruh islami-nya. Ya... coba deh, kayak kamu ini...Mulai mau belajar dikit mengenai agama islam misal'e... pasti lah ada temen yag mulai nyeletuk weleh-weleh.. mau jadi ustad ta.. mau dadi kyai ta, kok pake belajar agama segala.. Kan agama itu urusan pribadi org per org ama tuhannya...Belum lagi kalo mau rodo strict dikit... misal spt yg kamu bilang dulu pas masih di indo, tengah2e enak nongkrong di mall.. Masuk waktu magrib tinggal dikit lagi, kita pamit sebentar ke temen2 ta' sholat dilut yo... he..he..Wis pastilah komentar'e macem2....Tapi coba bandingin dg temenmu sing notabene bukan org islam, pas waktu sholat justru mereke yg ingetin...he..he.. (ya, spt critomu itu)...Ya, begitulah.. Kita yg merasa org islam malah ngga' dukung saudara seagame untuk menjalankan agama'nya dg benar.. Tapi justru org lain yg beda agama yg lebih mendukung.

Itulah kenyataanya...Hijrah itu angel tenan... kudu bener2 di niati dan niat sing paling njero kalo bisa, cek mantap man.Kata DR. Afif Muh (dir. Pasca Sarjana UIN sn.gunung jati). Dg hijrah, maka seseorang akan diantarkan pada jalan yg diridhai Allah swt. Ini maksud'e hijrah ke jalan sing bener lho) karena takutnya pemaknaan hijrah diartikan pokok'e berubah.. Ya, tapi berubah ke yg lebih baik bukan lebih buruk..Misal seorang penipu dg ridho Allah kemudian insyaf dan balik ke jalan sing bener ini hijrah... tapi ngga' bisa dibilang hijrah seorang penipu kmd insyaf nipune ganti menjadi pembunuh... wah ini tambah nemen rek.. duduk hijrah iki...Jadi hijrahe harus dibekali dg keimanan, rasul saja hijrah'e ke madinah hanya berbekal aqidah dan keimanan..harta bendane ditinggal di mekkah.

Kata pak Doktor ini, Hijrah terbagi dua. Pertama hijrah jasmani (fisik) dan kedua hijrah Spiritual.. Untuk saat ini, tampaknya perubahan pada mental umat yg harus diprioritaskan..jadi dengan hijrah Mental dulu.. Menurut beliau ini seandainya mental'e wong indo iki ngenah.. InsyaAllah ngga bakal negoro kita terpuruk. Makanya yg hijrah harusnya dimulai dari diri sendiri, kemudian institusi, dan berakhir di negara.

Kedua hijrah Spriritual..caranya dg menganalisa dan mengevaluasi diri thd hal2 yg sering kita lakukan tiap hari misal sholat, puasa, zakat dsb. Sudahkan kita evaluasi hal2 tsb dan sudahkan kita terapkan konsep ibadah tsb dlm berkehidupan di masyarakat atau lingkungan misalnya..Beliau juga bilang ngga' mudah untuk berhijah. Karena iman manusia itu lemah dan labil. Persis spt ombak..diajak kesana kemari..naik turun..dsb.Oleh karena itu kembali untuk memperkuat itu semua haruslah kita tanamkan aqidah dan keimanan sejak dini.. utamanya pada generasi muda...

Mungkin kalo seumuran kita2 yo, kita mulai didik aja deh anak2 kita, mulai kita perkuat dan kita bentengin aqidah dan keiman mereka, spy mbesok gede ngga' gampang terombang-ambing...

Kita contoh ilmu ikan aja kali ya, spt ikan di laut.. padahal banyu laut iku kan asin tapi kok ngga? onok iwak laut sing asin yo....he.. Mungkin ada baiknya juga kita kadang perlu berguru kepada alam sekitar..Mudah-mudah'an di tahun baru kali ini membawa kita semua kepada jalan yg lebih baik, lebih baik dari tahun yg lalu..
Semoga Allah senantiasa meridho-i kita, keluarga kita, saudara-saudara kita, usaha2 kita u/ menuju kekebaikan yg haqiqi. Amiin..Selamat tahun baru Hijjriyah 1427 HNB. tulisan diatas ta? ambil dari Dialog Jum?at koran Republika hari ini (27/01/06). Mudah2an bermafaat.(Di Indo insyaallah tgl 31 januari pas 1 muharram)