Monday, November 21, 2005

BERSYUKUR

Bersyukurlah atas segala nikmat Allah, kalimat ini sering diucapkan pada orang yang sedang mengeluh. Mengeluh adalah sifat alamiah manusia, QS Al Ma’aarij (70;19-20) „Sesungguhnya manusia diciptakan (bersifat) keluh kesah, Apabila ksusahan menimpanya ia mengeluh“.

Sebagai hamba Allah, manusia hendaknya selalu bersyukur akan semua nikmat yg kita terima. Manusia bersyukur sebenarnya mengandung pengertian bahwa dia bersyukur untuk dirinya sendiri. Allah sebenarnya ingin melihat hambanya, apakah dengan diberi nikmat mereka akan bersyukur atau tidak, sebab bila manusia tidak bersyukurpun Allah sebenarnya tidak rugi. Sebab Allah itu Maha Kaya dan Maha Terpuji. (QS.31:1).

Setiap kali seseorang mengucap Syukur...kemudian bisanya diikuti kalimat... “Alhamdulillah..”(Segala puji bagi Allah). Ini kan menunjukkan kalo seseorang bersyukur tentunya, karena nikmat yang telah diberikan Allah. (QS.93:11) Dalam prakteknya kita bersyukur biasanya kalau mendapat nikmat, kalau bukan nikmat yg kita terima biasanya kita malah tidak bersyukur (ingkar). Padahal seharusnya kita justru harus bersabar bila yg datang bukan kenikmatan. Sabar juga merupakan bentuk syukur atas nikmat yg tidak kita inginkan. Misal: Kita diberi Allah kenikmatan untuk bisa mengunyah makanan. Tapi karena kegiatan mengunyah itu udah kita lakukan sejak kita bayi hingga saat ini, tanpa kita sadari bahwa hal itu sebenarnya adalah suatu kenikmatan dari Allah...hal ini akan menjadi lain bila Allah dengan secara tiba-tiba mengambil gigi kita semuanya... maka kenikmatan mengunyah akan hilang... dan kita baru merasakan bahwa mengunyah dengan gigi merupakan suatu kenikmatan yg luar biasa. Tapi pernahkan kita mensyukuri akan nikmat dari Allah yg bentuknya telah melekat pada diri kita seperti hal2 kecil sebagaimana contoh diatas.

Biasanya kita mensyukuri nikmat hanya sebatas hal-hal yg berupa keinginan kita yg belum kita terima. Setelah kita terima kemudaian baru kita bersyukur... Nikmat merupakan segala macam kebahagian, kebaikan, anugerah Allah yg bermanfaat bagi kita.

Bila kita telaah nikmat bisa dikelompokkan menjadi:

Nikmat Fitri, nikmat yg melekat dan ada pada diri kita semenjak manusia itu lahir. (QS.16:78) berupa :

1. Nikmat Jasmani QS. At-Tiin (95;4) „Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang paling baik“. Ayat ini menjelaskan betapa Allah telah menciptakan jasmani manusia dengan sempurna dan lebih dari makhluk lainnya, sehingga manusia mampu melakukan penyesuaian terhadap berbagai macam keadaan sehingga dapat bertahan hidup dengan baik. Manusia mempunya alat indera yang paling sempurna, sehingga ia mampu mengexplorasi dunia ini dengan tidak ada penghalang apapun.

2. Nikmat Rohani QS. Az Zumar (39;9) „Katakanlah, Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sungguh orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran“

Nikmat ini berupa :
- Kecerdasan
- Bakat
- Hidayah atau petunjuk dan bimbingan dari Allah
- Sifat-sifat yang baik
- Sikap-sikap terpuji dll

Nikmat Dunia, nikmat yg tersedia ketika manusia itu lahir hingga mati. (QS.36:33-35)

1. Alam SemestaQS Al. Baqarah (2;164)Sungguh dalam penciptaan langit dan bumi, silih berganti malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia menghidupkan bumi sesudah mati (kering)nya dan Ia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan dan pengisaran angina dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, sungguh menjadi tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berakal”

2. Materi QS. An-Nahl (16;18) „Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya”Nikmat materi ialah segala karunia Allah yang berwujud benda, misalnya uang, pakaian, tempat tinggal, ladang, kendaraan dll. Nikmat materi yang diberikan Allah kepada manusia tidak akan dapat dihitung oleh manusia sebagimana yang disebut pada ayat di atas. Orang yang di beri materi yang banyak dan sedikit sama-sama mendapat cobaan dari Allah. Cobaan yang diberikan materi sangat banyak adalah dapatkah ia mensyukkusri nikmat itu.

3. Nikmat yang bertalian dengan nonmateriNon materi adalah bukan benda tetapi bisa di upayakan untuk mendapatkannya. Yang termasuk dalam non materi misalnya; ilmu, pangkat, keluasan ilmu, kesehatan, kebahagiaan, keberanian, iman dan sebagainya. Dua macam nikmat kebanyakan manusia tertipu dan terlena memanfaatkannya, yaitu kesehatan dan waktu yang senggang“ (HR. Bukhari)“

Manusia wajib berusaha; berhasil dan gagal-nya itu ada dalam kekuasaan Allah. Jika seseorang berhasil dalam usahanya, hal itu merupakan nikmat dari Allah; dan jika ia gagal, berarti ia belum memenuhi syarat-syarat yang dikehendaki oleh Allah. Dengan demikian, keberhasilan seseorang tidak boleh dianggap semata-mata hasil usahanya sendiri. Karena itu orang yang berhasil wajib menyatakan rasa syukur kepada Allah, tidak sombong, tidak membanggakan diri dan tidak melupakan Allah. Karena hanya Allah-lah Maha pemberi nikmat. Jadi bersyukur sebenarnya bukanlah sekedar kebiasaan, namun lebih merupakan ibadah kita kepada Allah. Karena syukur merupakan ibadah sehingga mengandung konsekwensi pahala bila dikerjakan, dan siksa bila ditinggalkan.

Dalam QS.14:7, Allah berfirman, bahwa bila kita mensyukuri atas nikmat yg diberikanNya, maka Allah akan menambah nikmatNya kepada kita. Dan bila kita mengingkari atas nikmatNya maka Allah akan mengadzab kita. Disini ada pesan bahwa bersyukur atas nikmat Allah adalah suatu keharusan, karena dengan kita bersyukur maka Allah akan memberi nikmat2 yg lain kepada kita.

Cara Bersyukur.

1. Selalu ingat Allah atas nikmat yang kita terima. Ingat Allah dengan cara menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya (spt yg kamu bilang itu). Itu sebenarnya merupakan salah satu bentuk syukur.

2. Menjadikan diri kita bermanfaat bagi orang lain. Ini merupakan pengejahwantaan dari kita untuk mau berbagi atas nikmat yang kita terima. Misal: Berbagi ilmu yg kita punya dg org lain. Berbagi harta kepada yg membutuhkan (zakat/infaq/sodaqoh).

3. Tidak lupa untuk selalu berdoa dan ikhtiar. Dg lisan berucap Alhamdullillah. Dg hati yg selalu berdzikir kepada AlSehingga nikmat itu ngga terlalu cepat berlalu. Bila berlalu berharap akan diganti dengan nikmat yang lain.

4. Jangan hanya melihat keatas, namun perhatikan pula kebawah. Dengan menyadari masih ada orang yang kurang dari kita.

5. Tawakal kepada Allah. Mempercayakan segala urusan kepada Allah, karena didalamnya terdapat banyak nikmat yg bisa kita terima. Melihat nikmat sebagai anugerah Allah, bukan hasil jerih payah kita saja.

Akibat Tidak Bersyukur. Seperti dalam (QS.16:112), „Dan Allah menjadikan sebagai perumpamaan akan sesuatu negeri yang aman lagi tenteram, rejekinya datang berlimpah dari setiap tempat, lalu mereka ingkar terhadap nikmat Allah, maka Allah merasakan kepada mereka pakaian meliputi kelaparan dan ketakutan yang di sebabkan perbuatan mereka“ Bila kita manusia atau suatu kaum tidak mau bersyukur kepada Allah, yg demikian itu berarti mendustakan atas nikmat Allah, maka Allah akan mengadzab kita/suatu kaum tersebut. Nah, mungkin juga kalo kita mau menelaah tg indonesia yg tercinta ini... kenapa kok rasanya bencana/musibah/adzab datang terus menerus dan bertubi-tubi...Ini mungkin juga merupakan salah satu kesalahan kita (suatu kaum) yaitu bangsa kita, yg tidak pernah mau bersyukur.. Mungkin bersyukurnya cuman lisan saja...Alhamdulillah tok.. Nggak onok terusanne....

Misalnya..kita diberi manfaat hutan yg terluas di dunia..ee..kok..malah ditebang habis2an, emang sih hutan juga untuk dimanfaatkan manusia, tapi itu lho kok nggak kira2 sing motong pohon.. Udah motong sak enake “udele”, lahan dibiarkan ditinggal gledak... Ini apa nggak namanya tidak bersyukur... jelas kufur nikmat yo... Coba kalo yg punya HPH itu mau bersyukur dikasih HPH, ga semua orang bisa dapet, dengan merasa memiliki hutan itu, trus mau mikir gimana nanti anak cucunya….kalo hutan dihabisin sedemikian hebat.. Pasti lah dia akan berpikir wah..kalo ini kabeh ta’entek no sak iki, hancur kan Indonesia….negara yang sudah diperjuangkan para pahlawan dengan bambu runcing… Trus dia bersyukur dengan tindakan, yaitu disamping motong dia juga nanam sebagai penganti tanaman yg dipotong. Trus mbatasin nafsu motong pohonnya...Wallahu Alam.

Sunday, November 20, 2005

TUJUAN HIDUP

Aku selalu bertanya-tanya apakah tujuan hidup kita sebenernya? Sekedar numpang lewat di dunia ini tanpa meninggalkan bekas apapun? Apa yang kita cari sebenernya di dunia ini?

Bagaimana kalo kita hidup ini tanpa suatu tujuan. Tentunya hidup kita akan tidak terarah sehingga semua arah kita anggap sama baiknya, tidak ada standar yg dipakai sebagai acuan. Sehingga akan amburadulâ'lah bumi ini. Yg berakibat hidup kita ini akan sia-sia.

Terimakasih kepada seorang sahabat yang telah membantuku menjawab pertanyaan ini.

Allah sebagai "Creator" pasti mempunyai "guidance" untuk manusia sbg salah satu makhluk ciptaaNya. Karena kita manusia maka "guidance"nya adalah....agama.. Untuk makhluk yg lain misalnya hewan "guidance" yo...opo yo..aku ngga' eruh.. Nah, tujuan hidup manusia (ini stl ta’ woco dari bbrp buku) utamanya adalah untuk mendapat Karunia & Ridho Allah. (QS.6:162 , QS.48:29).

Sehingga apapun yang kita lakukan dan kerjakan, sebisa mungkin (harus) kita arahkan untuk mendapat karunia dan ridho Allah.(QS.4:114) Ridho Allah kita maknaâ'i, sebagai tujuan antara untuk mendapatkan tujuan akhir sebagai ganjaran yg besar dari Allah yaitu yg berupa surga di akhirat.

Ridho mungkin bisa kita analogikan dg contoh spt ini: Andai kita memberi sebuah hadiah kemeja untuk seseorang, kemudian kemeja tersebut untuk ngelap sepatu bukannya malah dipakai, tentulah kita sbg pemberi hadiah tersebut tidak akan ridho. Nah, kalo karunia dan nikmat Allah yg diberikan kepada kita "disyukuri" dan digunakan dijalan yg ditunjukinNya tentulah Allah Ridho, malahan mungkin akan ditambah dg nikmat2 berikutnya.

Untuk tetap fokus pada tujuannya, manusia diberi petunjuk melalui Agama, dalam Islam yg kita pake sebagai acuan, ya.. Al Quran & As Sunnah.. Nah, ini kalo kita pikir-pikir.. Apa nggak hebat tuntunan agama (melalui Al Quran dan As Sunah) itu, disamping sebagai petunjuk manusia di bumi tapi sekaligus juga pentujuk di Akhirat... Mana ada buku yg bisa memberi petunjuk yang sekaligus semacam itu.. Yg bisa dipakai untuk dua alam yg berbeda.. Allahhu Akbar... Memang manusia dalam mencapai tujuannya sering tidak fokusnya dari pada fokusnya.. Ya... Emang lingkungan kita dimana kita berada juga sangat besar pengaruhnya terhadap manusia itu sendiri. Kadang kita tidak menyadari bahwa yg kita lakukan itu sebenarnya ngga baik, tapi karena lingkungan kerja dan sekitar kita semuanya melakukannya.. Udah deh, kita ngikut wae... dan menganggap itu sesuatu hal yang lumrah/ wajar.. Dan menjustifikasi bahwa itu ngga pa pa kok... Tapi kita lupa bahwa tolok ukur/acuan untuk menjustifikasi tadi bukannya Al Quran dan As Sunnah. Tapi logika cara berfikir kita sendiri yg mungkin kita ambil dari cara berfikirnya orang lain (misal orang barat). Ini sebenarnya sing nggak pas..

Konsekwensinya kalo manusia udah ngga fokus pada tujuannya.(QS.6:153) maka akan menjadi zalim, fasik dan kafir jika meninggalkan jalan yg lurus. Ya, emang kalo udah ngga direlnya..misal kereta api pastilah..nabrak sana-nbarak sini.. Sama aja, manusia kalo udah ngga fokus ketujuannya akan nabrak sana-nbarak sini juga. Malah akan cenderung menghalalkan segala cara. Melihat rusaknya tujuan hidup ummat (islam khususnya) sekarang ini, dari segi akidah utamanya. (Dari buku yg ta' baca - ini rodo' mengejutkan) dikatakan bahwa yg merusak umat ini sebagian adalah ulah para ulama, ustad, atau da'i yg mengajarkan hal2 yg menyimpang dari Al Qurâan dan As Sunnah. Fungsi mereka sekarang tidak hanya berdakwah melainkan juga bertindak sebagai tuhan-tuhan kecil. Artinya mereka membuat perubahan, menambah, atau mengurangi Nash Al Quran dan As Sunnah, kalo perlu malah menghilangkannya. Bahkan mereka berani memakai hadist2 palsu. Mereka seolah tidak takut dan mengabaikan ancaman Allah yg akan mengadzab 2x lipat kutukan yg besar (QS.33:67-68) karena telah menyesatkan umat. Wah, gawat juga jadinya.. Kita yg ngga tau apa2 bisa kena getahnya... ini kalo kita juga ngga' mau cari tau.... Dalam arti tidak mau belajar dan menelaah isi Al Quran dan As Sunnah. Jadi tinggal lleeb aja.. (koyok iklannya sosis) kita telan bulet2..Padahal kita udah dibekali akal untuk berfikir, bener ngga' yo...

So belajar Al-Quran sama2 dan saling mengingatkan serta sharing akan sangat berguna buat kita begitu khan rek? kita lanjut yuuk...belajar agama dan mengulas agamanya..

SIAPAKAH KITA?

Seorang sahabat berbaik hati menuliskan untukku tentang "Siapakah Kita?"

QS.51:56, “Dan tidaklah Kami ciptakan Jin dan Manusia kecuali beribadah kepadaKu".
Secara sadar ataupun tidak manusia mengemban fungsi sebagai Khalifah, yaitu sebagai penggarap alam untuk kemakmuran dan kebahagian hidup manusia itu sendiri. (QS.11:61) (QS.62:10) (QS.28:77).

Dalam hidup ini, manusia mempunyai prinsip ingin hidup bahagia dan sejahtera. Oleh karena itu manusia telah dibekali Akal dan Budi. Meskipun sudah punya bekal tersebut tetap aja manusia sering melanggar ketentuan2 Allah. Nah, agar manusia terhindar dari hal tersebut, Allah memberi tuntunan, tuntunan itulah yg kita sebut Agama. Tapi faktanya, semakin manusia itu maju dlm kehidupan modernnya, semakin gelisah hidupnya. Hidup dihantui kegelisahan, rasa takut menghadapi masa depannya dsb2. Mereka menyadari bahwa iptek yg dikuasai mempunyai manfaat yg besar namun dampaknya terhadap lingkungan juga luar biasa besarnya.

Akibatnya limbah budaya yg dihasilkan dari penguasaan iptek merebak kemana-mana. Kekejaman, penindasan, kemaksiatan, peperangan, keputusa'asan dsb mewarnai hidup dan kehidupan manusia itu sendiri. Penyebab utama semua ini akibat kekosongan rohani. Dengan kekosongan rohani ini menyebabkan manusia tidak tau lagi tujuan hidupnya sendiri, sehingga melemahkan hati nurani manusia itu dalam memancarkan kebenaran, sehingga nilai2 akhlak akan merosot dan kecenderungan untuk berbuat sesuai dan hanya menuruti egho masing2 individu manusia.. ..ini yg sering kita temui di dunia modern..

Mboh, kamu perlu makan opo ngga’ sing penting aku iso makan...Agamalah yg menjadi obat atas kekosongan rohani tsb. Dengan mempelajari, memperdalam,dan mengamalkannya Insya Allah kita akan terbebas dari kekosongan rohani tsb.

MANUSIA

QS. Al-Mu’minun 12-14
“Dan sesungguhnya kami telah suatu sari pati makanan yg berasal dr tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani yang disimpan dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kamu jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yg berbentuk lain. Maka Maha Sucilah Allah Pencipta Yang Paling Baik.

Menurut Embryology :
Manusia terbentuk karena bertemunya sel sperma dan ovum, kemudian menjadi zygote..lalu jadi embryo terjadi perkembangan trimester pertama, kedua dan trimester ketiga. Pada akhir proses, setelah sang bayi tumbuh sempurna di dalam rahim ibunya selama 38 minggu, ia lalu lahir ke dunia. Kini bayi itu 100 juta kali lebih besar dan 6 miliar kali lebih berat daripada wujud awalnya.
Subhanallah, Al-Quran yang diturunkan beratus tahun yang lampau telah dapat menerangkan penciptaan manusia dan sesuai dengan Ilmu pengetahuan yang baru di ketahui saat ini. Apakah kita masih meragukan kebenarannya?

QS As-Sajdah 32;9
“ Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan kedalam tubuhnya ruh dan Dia menjadikan kamu pendengaran, penglihatan dan hati, tetapi sedikit sekali kamu yg bersyukur”.

Allah menciptakan manusia dengan sempurna, terdiri dari Body, Mind, Heart and Soul. Soul, merupakan motor penggerak, ketika soul dicabut… semua tidak bisa lagi berfungsi. Bila memiliki soul, body and mind tetapi tidak memiliki “heart” jadi bengis; bila tidak memiliki "Mind" jadi idiot. Sementara "Body" hanya wadah, sifatnya materi, sayangnya inilah yang orang sibuk konsentrasi, padahal bungkus ini bisa dibagus2in wraping-nya….tapi bila isinya kosong, tidak akan bermakna, bungkus kelak akan dibuang/dikubur jadi tanah.

Kenapa di dunia ini materi yg jadi point? Mungkin itu rasional saja karena pemikiran manusia dipengaruhi panca indera. Oleh karena itu manusia sibuk berkonsentrasi pada materi karena di dunia ini memang materi-lah yang mendapat penilaian tinggi diantara manusia lainnya. Manusia yang tidak menarik tidak terperhatikan.., padahal siapa yang ingin tercipta jadi tidak menarik ? Apalagi yg sumbing…. Tapi tidakkah kita pernah berfikir, mereka itu begitu sabar, padahal mereka nggak minta diciptakan seperti itu? Apakah kita pernah mensyukuri telah diciptakan Allah begitu sempurna? Disisi Allah hanya yang bertakwa yang paling tinggi derajatnya. Meskipun saat ini banyak dokter yang sudah bisa menangani kelainan fisik bila memang di butuhkan, walaupun hanya ciptaan Allah-lah yang paling sempurna.

Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan “mind” memberikan kemajuan dan pemahaman sehingga manusia berfikir dan bisa mengexplorasi dunia dan menciptakan hal-hal baru sehingga ia bisa hidup di dunia dengan nyaman. Bila "mind" yg rusak atau tidak berkembang istilahnya mental retardasi, body bisa jadi besar, masih punya jiwa, punya hati tapi nggak bisa mengaktualisasikan.

Ruh/ "Soul" inilah sebenernya esensi kehidupan, motor kehidupan yg mengarahkan pikiran/akal kita, badan kita dan mengisi relung hati mengatur gerak langkah manusia untuk melakukan yg baik dan buruk. Yang sering lupa untuk di fokuskan kebutuhan ruh akan makanan berupa ibadah, karena ruh-lah yang akan menghadap Sang Khalik pada saat manusia mati.

“Heart” merupakan anugerah terindah Allah, sehingga kita mempunyai perasaan positif berupa, cinta kasih, berempati maupun perasaan negative berupa amarah. Inilah membuat manusia berkarakter. Penyakit hati, paling bahaya dibanding penyakit body, soul and mind..karena yg lain2 cuman ngerusak diri sendiri. Karena kerusakan hati ini akan mempengaruhi pikiran/rasio manusia untuk berbuat buruk. Bila yg satu ini rusak …bikin Negara bisa hancur…. Sepertinya disinilah mengapa agama diturunkan.

Manusia lahir membawa potensi baik dan buruk dalam dirinya, dalam perjalanan manusia banyak yg mempengaruhi perkembangan jiwanya, lingkungan, pendidikan, keluarga, agama dan lain-lain.

Sebenernya body, soul, mind and heart itu memang saling berkaitan. Semua unsur manusia harus seimbang bila ada yang timpang akan menjadi kacau dan mempengaruhi unsur manusia lainnya. Gimana caranya seimbang menurutku ya dipelihara semuanya, bukan cuman body-nya dan pikirannya, juga hatinya dan jiwanya…. Jadi belajarlah sampai tua, berolah ragalah, makan sehat dan minum vitamin sampai tua, beribadah sampai mati dan beramalah sampai mati, Wallahu alam.

Friday, November 18, 2005

BACALAH

Di suatu pagi hari yang cerah, satu kelompok keluarga moose (sejenis rusa salju) menyebrang halaman rumah mencari sisa-sisa dedaunan, hujan salju dan sinar matahari membuat alam begitu cantik, tenang dan dingin. Alaska, kenapa aku ada disini? Allah memberiku kesempatan untuk mengexplorasi belahan dunia lain di balik belahan dunia yg telah kuakrabi sejak aku lahir....dunia yang penuh kemacetan, dunia yg penuh kesibukan dan dunia yang penuh orang susah. Keadaan yang begitu tenang ini mebuatku merenung, timbul pertanyaan di benakku :

1. Who am I, exactly?
2. Why do I become Moslem?
3. What is Islam?
4. What I supposed to do as a Moslem?

Kenapa selama ini aku melupakan hal yang mendasar dalam hidupku, kemana saja arah tujuanku melangkah selama ini dan sekarang pada siapa aku hendak bertanya hal-hal tersebut. Tidak ada suara adzan menggema, ceramah agama, buku agama maupun masjid...yang kumiliki hanya sebuah laptop yg menghubungkanku dengan tanah air...

Seorang sahabat menyarankan "Bacalah Al-Quran Evy" kamu akan temukan semua jawaban, semua tuntunan, baik untuk kehidupan dunia dan juga untuk kehidupan akhirat.QS. Al Alaq :
Bismillaahir rahmaanir rahiimIqra' bismirabbikal ladzii khalaqKhalaqal insaana min 'alaqIqra' wa rabbukal akramAlladzii' alama bil qalam dstAllamal insaana maa lam ya’ lam
Menurut riwayat, pada malam ke-17 bulan Ramadhan, Rasulullah SAW pertama kali menerima wahyu kenabian berupa lima ayat pertama QS Al-'Alaq ,

“Bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan.
Dia menciptakan manusia dari segumpal darah
Bacalah dan Tuhanmu yang Maha Pemurah
Yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam
Dia mengajari manusia apa yang belum diketahuinya.

Manusia telah diciptakan sebagai makhluk paling mulia, diciptakan dari segumpal darah dan Allah telah mengajari manusia membaca, hanya manusia yang sering lalai. Sepanjang hayat, sejak usia 5 tahun aku sudah membaca ratusan buku, selain itu juga membaca alam semesta dengan segala isinya, setelah berumur setengah baya, aku baru menyadari…seharusnya utamanya kita tidak boleh melupakan membaca dan memahami Al-Quran, sebagai tuntunan.

Bila di telaah lebih lanjut QS Al-Alaq mengajarkan manusia bahwa “education” adalah penting. Dengan membaca, Allah mengajarkan manusia untuk mengetahui apa-apa yang belum diketahuinya. Allah memberikan petunjuk melalui kalamnya. Andaikan kita bisa memahami lebih jauh lagi betapa Allah begitu mencintai ciptaanNya yang bernama manusia, diberikan kelengkapan berupa akal dan hati (selain ruh dan jasmani) dan diajarkanNya pengetahuan, sehingga manusia menjadi khalifah di muka bumi ini, menjadi makhluk yang paling mulia bila ia mau menyempurnakan akalnya dan menggunakan hati nurani.