Saturday, December 17, 2005



TAKDIR & NASIB

QS. Al- Hadid; 22“Tiadalah suatu bencana yang menimpa di bumi dan tidak pula pada dirimu sendiri melainkan Dia telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya”

Segala urusan telah ditentukan dan ditetapkan oleh Allah itulah takdir. Takdir merupakan kehendak yang sempurna, ketentuan yang adil, tidak ditambah tidak dikurangi. Bila kita telah mempercayakan kendali pertimbangan kepada genggaman takdir,artinya dalam hal ini kita tidak berdaya sedikitpun...

QS. At Taubah;51Sekali-kali tidak akan menimpa kami, melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami” Usaha dan upaya dapat sedemikian rupa, tetapi hak untuk menentukan segala sesuatunya tetap milik Allah. Takdir sendiri merupakan rukun Iman yang ke enam. Rukun Iman adalah Pokok-Pokok Keyakinan bagi umat Islam...kata kuncinya pada „pokok-pokok keyakinan...”.

Jadi kalo orang udah yakin artinya...udah percaya total tanpa kecuali... Iman kepada Allah...Yakin akan adanya Allah, membenarkan adanya Allah. Iman kepada Malaikat2Nya...Yakin akan adanya Makaikat, sebagai makhluk ciptaanNya, Iman kepada Kitab-kitabNya... Yakin dan percaya akan petunjuk2 Allah melalui kitab2Nya yg telah diturunkan kepada kita/umat sbl kita... Iman kepada Rasul2Nya...Yakin akan Rasul2 atau utusan2 Allah yg telah ditunjuk untuk menjaadi pemberi petunjuk/penerangan kepada kita... Iman kepada Hari Akhir...Yakin akan datangnya hari akhir/akhirat, hari dihimpunnya semua umat untuk dihisab tanpa tekecuali.. Jadi hari akhir merupakan pintu baru, dimana masih akan ada kehidupan dibalik kehidupan duniawi ini, yaitu kehidupan yg kekal yg disebut alam Akhirat. Iman kepada Qadha & Qadar/Takdir...Yakin akan Qadha yg artinya hukum, aturan / perintah Allah..Qadar/Takdir yang telah ditetapkan oleh Allah kepada kita/semua makhluk ciptaanNya... QS.25:2

Jadi Takdir tidak hanya kepada Manusia tapi juga kepada semua makhluk.. Contohnya..Setan telah ditakdirkan oleh Allah akan menjadi penghuni Neraka..Nah kalo kita bilang..tuh nasibnya setan... coba kalo dia dulu mau merubah nasibnya..misalnya pas dulu diperintah Allah untuk sujud/hormat kepada Adam, dia mau...pasti deh akan ke Surga... Api telah ditakdirkan Allah untuk menghasilkan Panas.... tapi ingat juga Allah pernah menakdirkan api untuk menjadi dingin..(ingat cerita nabi Ibrahim saat dibakar)...

Dalam menyikapi Takdir,apakah itu akan berakibat baik/kurang baik kepada kita/penerima takdir... diharapkan (mau pake kata diharuskan sepertinya kok ya berat..ya..) tidak boleh ada kebencian dalam menerimanya, kalo pun itu pahit mestilah dipandang sebagai rasa yang manis.

Tapi kalau melihat cerita nabi Ibrahim...rasanya Takdir masih bisa berubah, sebelum takdir itu jatuh...atas kehendak Allah tentunya.. Nah, bagaimana takdir bisa berubah.. Menurutku, kalo kita mau merubah nasib kita... Misal nasib kita yang selalu rugi dalam berdagang... jangan beranggapan, wah ini takdirku. Daganganku nggak laku2 jadinya rugi melulu... Kalo kita coba merubah nasib tersebut..artinya kita mau berusaha menganalisa kenapa kok daganganku rugi melulu...kemudian kita bisa memperbaikinya...kan diharapkan nggak rugi. Nah kalo setelah melakukan perbaikan akhirnya nggak rugi lagi..berarti itu takdir kita... tapi kalo setelah berusaha memperbaiki plus doa..masih juga rugi..berarti itu takdir kita juga...mungkin kita harus mencari jalan lain/banting stir usaha yang lain. Nah yang terakhir inilah yang harus disikapi dg rasa manis meskipun pahit...Karena semuanya adalah Allah sang Creator yang telah menentukan.

Allah tidak akan memberikan cobaan kepada kaumnya Jadi menurutku nasib..adalah sesuatu yang telah kita terima...sedang takdir adalah ketetapan yang akan/telah kita terima.. Kesimpulanâne...lagi-lagi menurut aku...mudah2 salah dan tolong dibenerin....Nasib dan takdir adalah podo ae...Sijine boso jowo...sijine boso arab...

Org bunuh diri terjun dari lantai 6...gedebuk!! Ternyata masih kluget2..alias masih hidup..mungkin udah rusak tangan/kaki/mukanya.. Tapi dia masih bernafas..cuman lumpuh misalnya..Nah ini takdir’e emang belum mati, dia mau nyoba takdir’e mati tapi Ngga’ iso, krn emang belum saatnya...tapi takdir’e dia emang lumpuh barangkali, lumpuhnya dengan jalan terjun dari lt.6.. Atau mungkin pas mau terjun dari lt.6 tsb, malah ketauan org..dan bisa digagalkan....Nah, ini begitu juga mau nyoba takdir’e mati tapi ngga’iso, krn emang belum saatnya...tapi takdir’e dia emang ngga’ lumpuh..tapi masih tahes komes...

Jadi sak jane takdir itu kalo udah terjadi baru kita bisa bilang nah ini takdirku..kalo belum terjadi ya masih bukan takdir...opo yo jenenge sing pas..

Dalam bhs inggris nasib = fate.... kalo takdir = destiny....Kiro2 bisa dibolak-balik ngga’ yo.. Opo malah kebalik ta…..? Bener ngga’ yo...

Klo mengenai lahir dan mati sudah dijelaskan pada ayat berikut, bener katamu apapun yg dilakukan euthanasia or hara-kiri, klo menurut Allah belum waktunya ya tetep tahes komes. Meskipun udah di usahakan maksimal udah di bomb obat2 canggih, udah di masukin segala alat dan monitor di ICU udah di pasang, klo Allah udah memanggil, ya..good bye...

QS 2-253
Dan tidak akan mati sesuatu yg bernyawa melainkan dengan ijin Allah sebagai ketetapan yg telah ditentukan. Dan barang siapa menghendaki paha di dunia niscaya kami berikan kepadanya dan barang siapa menghendaki pahala akhirat niscaya kami berikan padanya. Dan kami meberikan balasan kepada orang2 yg bersyukur.

QS 6-2
Dia menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu Dia menentukan ajal dan ajal yg ditentukan pada sisiNya, tetapi kamu masih ragu2.

QS 9-51
Katakanlah tidaklah akan menimpa kami selain apa yg telah di tetapkan oleh Allah bagi kami, dan hanya kepada Allah hendaknya orang yg beriman bertawakal.

QS 10-49
Katakanlah “Aku tidak kuasa menolak mudharat dari diriku dan tidak mendatangkan manfaat kecuali di kehendaki Allah, Tiap2 umat ada ajalnya, apabila datang ajal mereka maka mereka tidak dapat mengundurkan sesaatpun dan tidak dapat mendahulukannya.

Aq mentok klo bicara soal lahir mati sama kolega dokter asing. Karena banyak ahli percaya mereka bisa created human sejak berkembang project bayi tabung, yg intinya bertemunya sperma dan ovum, jadi org ga perlu cari jodoh klo mau punya anak, cukup di ambil ovum dan cari donor sperma di bank, terserah mau sperma org yg IQ-nya tinggi, seperti Einstein atau sperma Tom Cruise, lalu di pertemukan di cawan, trus di masukin rahim, so jadilah baby, malah bisa 4 sekaligus. Demikian juga masalah mati, klo ada pasien didiemin aja ga di rawat akan mati dan klo mereka lakukan perawatan tetep hidup, repot khan ngomong sama org yg ga pernah buka Al-Quran?

Klo mengenai rejeki, aq pikir tetep aja nasib2an dan sesuatu yg musti di usahakan dan diperjuangkan….nanti klo udah diperjuangkan mentok jadi takdir, gitu kali yaaa? Khan ada istilah “ memperjuangkan nasib rakyat kecil” atau “memperjuangkan nasib perempuan” (walau di takdirkan jadi rakyat kecil dan jadi perempuan, tapi nasibnya khan bisa diperjuangkan…? What do you think? Well ga mari2 pembahasannya yg jelas kita musti beriman aja atas segala takdir dari Allah dan mensyukuri-nya. Sementara klo mendapat nasib buruk, ga boleh pasrah, musti usaha, misalnya pasien2ku yg lahir sumbing, klo cuman terima nasib, kasihan banget khan dan aq sebagai surgeon musti usaha tingkatin ilmu supaya bisa operasi bagus dan cariin dana biar yg miskin bisa di operasi. Klo dua2 udah usaha, InsyaAllah, Allah akan merubah nasib suatu kaum klo kaum itu mau berusaha….Amien..

Sekarang mengenai jodoh, beberapa ayat yang menerangkan:
"Di antara tanda- tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu pasangan dari jenismu sendiri, sehingga kamu merasa tenteram (sakinah) dengannya, dan dijadikan-Nya diantara kalian rasa cinta dan kasih sayang (mawaddah wa rahmah). Dan di dalam itu semua terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir". (QS. Ar-Ruum:21).

"Maha suci Rabb yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik segala yang ditumbuhkan bumi, diri mereka (manusia), maupun apa-apa yang tidak mereka ketahui". (Qs. Yaasin: 36).

"Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak laki-laki kepada siapa yang Dia kehendaki. Atau Dia menganugerahi kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa yang Dia kehendaki), dan Dia menjadikan mandul siapa saja yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa" (QS. Asy-Syura, 42:49-50).

"Dan Allah-lah yang mempersatukan hati mereka. Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah-lah yang mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana" (QS. Al-Anfal, 8:63).

"Dan pergaulilah pasanganmu dengan ma'ruf (baik). Apabila kamu tidak menyukai (salah satu sifat) mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak (di sisi lain)". (QS. An-Nisa:19).

Tambahan dari buku yang Kubaca :

RVC Bodley penulis buku “Wind of the Sahara” yang pernah tinggal bersama suku Afrika nomaden kaum yg mengerjakan sholat, shaum dan berdzikir kepada Allah dan mempercayai qada dan qadar, mereka tidak pernah mengeluh dengan segala yang terjadi.

Dia menceritakan kisahnya :
Ketika kami sedang mengarungi padang sahara dengan mengendarai mobil. Ditengah jalan tiba2 ban mobil pecah dan si supir lupa membawa ban serep, kontan ada yg marah dan gelisah serta susah, kemudian ada yg bertanya kepada pribumi tersebut, apakah yg harus kita lakukan? Ia mengingatkan bahwa sikap marah2 dalam keadaan seperti itu tidak ada gunanya bahkan akan mendorong melakukan hal yg bodoh dan membabi buta, tiada pilihan lain selain menjalankan mobil dengan 3 roda, tak lama kemudian bensin habis, tetapi tidak ada seorangpun teman pribumiku yg emosi, mereka tetap tenang dan bahkan melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki sambil mendendangkan lagu yg membangkitkan semangat. Selama aq tinggal bersama orang Jabariyah ini hidupku tenang, tidak ada rasa cemas yang ada hanya ketenangan, kepuasan dan keridhoan, seakan2 berada di surga.

Orang2 pedalaman itu telah memahami inti dari dari hakikat kehidupan, ada beberapa peristiwa dalam hidup yang tidak dapat di tolak atau dipilih yang disebut TAKDIR, atau ketentuan dari Allah. Memang demikianlah risalah yang dibawa oleh nabi Muhammad, makanya kita WAJIB beriman kepada TAKDIR, adalah untuk menyelamatkan manusia dari kesesatan, mengeluarkan kita dari kegelapan dan penyesalan. Sakjane percaya kepada TAKDIR iku OBAT AMPUH yang membangkitkan zat MORFIN yg alamiah yg ada di otak sehingga awake dhewe jadi tenang dan teduh, tidak frustasi dengan mempercayai Rukun Iman ke 6 iki. Klo hati tenang, usaha jalan terus, amal berkembang, so tidak pernah menyesali apapun yg terjadi. Well then just go ahead and go straight forward, take the challenge, life is so wonderful, Alaska is beautiful, especially on the snowy and sunny days, skiing and sleeding with the kids are so wonderful time, It's my destiny to be here... :)

No comments: